Puisi “Cinta” adalah karya yang menyentuh dan menggugah, menggambarkan perjalanan emosional yang kompleks terkait dengan cinta dan kehilangan. Melalui penggambaran yang reflektif, ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami cinta dalam konteks kehidupan.
6 Desember 2024
Orakadut dan Setelah Pesta Usai
Setelah Pesta Usai adalah cerita Orakadut dari Kota Golokali karya Gol A Gong yang berhasil menangkap dinamika politik Indonesia dengan pendekatan ringan tetapi penuh makna. Dengan humor satir, cerpen ini mengajak pembaca untuk merenungkan demokrasi dan peran masyarakat dalam proses politik.
Siapa Duta Baca Indonsia 2026-2030
Saran saya, sebaiknya memang ada organisasi atau komunitas yang mulai merekomendasikan jagoannya untuk menggantikan saya sebagai Duta Baca Indonesia untuk masa jabatan 2026-2030. Di situ bersaing program. Misalnya Forum Taman Bacaan Masyarakat, Forum Lingkar Pena, GPMB, IPI, Forum Penerima NJDP, dan komunitas lainnya. Perpustakaan Nasional membentuk Panitia Seleksi seperti biasanya dan menjarring mereka.
Awalnya Rumah Dunia Tempat Bermimpi 3 Lelaki yang Ingin Banten Maju
Tias bercerita lagi, “Sebelum menikah Mas Gong sudah meminta izin, kalau mendapatkan rezeki berlebih dari royalti buku dan film akan digunakan untuk membangun gelanggang remaja yang sekarang dikenal dengan nama ‘Rumah Dunia’. Itulah sebabnya Mas Gong menulis ‘Rumahku Rumah Dunia, Kubangun dengan Kata-kata’ karena memang kami hidup dari kata-kata.”
5 Ciri-ciri Novel Best Seller
5 Ciri-ciri ini sudah saya coba dan berhasil. Silakan mencobana. Memang butuh riset yang serius dan sabar saat menulilskannya.
Kebaya Resmi Diakui UNESCO, PBI Banten Gelar Hari Ibu Dengan Parade Kebaya
Tidak hanya soal pelestarian budaya, Ina menambahkan, mempopulerkan kebaya juga berdampak terhadap para UMKM dan Ekonomi Kreatif.
Ada Salam: Harapan Baru Kota Serang
Tulisan ini mencerminkan suara masyarakat yang menginginkan perubahan nyata dan perbaikan dalam kepemimpinan. Kekecewaan yang dirasakan menunjukkan perlunya pemimpin yang tidak hanya berfokus pada kekuasaan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.
Sastra itu Bohong
Kemudian “sastra itu bohong” secara ekstrinsik terhubung ke penulisnya. Kadang si penulis secara moral menggebu-gebu memperjuangkannya di dalam prosa dan puisi yang ditulisnya, tapi pada kenyataannya si penulisnya bobrok moralnya. Dia melakukan hal yang bertentangan ditulis di prosa-puisinya. Kadang para penuli berkiblat pada “pengarang sudah mati”. Karyanya saja yang dibahas, jangan penulisnya. Itu hal yang bebeda.