Oleh Abdul Salam HS

Ketika Syafrudin dan Subadri Ushuluddin terpilih menjadi Walikota Serang tahun 2019-2024, setelah menumbangkan pasangan Vera Nurlaila-Nurhasan dan Samsul Hidayat-Rohman. Waktu itu, saya sangat optimistis bahwa Kota Serang akan berjalan lebih baik dari sebelumnya. Impian dan harapan itu didasari karena selama ini. Selama dua periode Kota Serang dipegang oleh bagian keluarga dinasti, sulit rasanya Kota Serang bisa maju dan berkembang.

Dan itu terbukti. Kota Serang termasuk ibu kota yang tata ruangnya cukup amburadul. Banyak infrastruktur yang rusak parah dan bahkan tidak tersentuh pembangunan. Jalanan macet dan banjir jika hujan turun. Tumpukan sampah terjadi di banyak titik sehingga Kota Serang terlihat kumuh. Kemiskinan, pengangguran terus tumbuh dan tidak bisa diurai dengan baik.

Bahakan, penulis beberapa kali mendapati obrolan dan keluhan dari masyarakat Kota Serang. “Dari saya kecil, sampai sekarang Serang gini-gini aja. Kota Serang tidak tampak ada kemajuan. Beda dengan daerah lain,” tutur lelaki yang malam itu saya temui di warung nasi uduk Ciceri.

Di lain kesempatan saya juga pernah bertemu dengan orang yang sedang bertamu ke Rumah Dunia. Ia juga mengeluhkan tentang jalan di Kota Serang. “Saya masuk ke sini ko, jalan rusak. Banyak ruas jalan tergenang banjir. Emang di sini bagaimana pemimpinnya?” katanya.

Waktu itu, memang tidak ada yang bisa diharapkan dari pemimpin Kota Serang. Karena, kita tahu bahwa memang sistemnya sudah rusak. Pemimpin dipilih bukan berdasarkan kualitas, prestasi, tetapi hanya bagi-bagi kue kekuasaan saja.

Maka, ketika di pemilihan Walikota Serang selanjutnya ternyata ada calon baru yang bisa mengalahkan keluarga dinasti, saya sangat senang. Begitupun dengan teman-teman saya yang lain. “Serang bisa maju. Aja kendor.”

Ternyata apa ayang menjadi optimistis saya atas kepemimpinan baru. Waktu itu, ternyata hanya berbeda kemasan. Hanya beralih kekuasaan, sedangkan untuk itikad baik memajukan Kota Serang tidak terjadi. Justru sebaliknya, di awal kepemimpinan Syafrudin dan Subadri masyarakat Kota Serang dibuat gempar dengan peristiwa kerjasama sampah yang didatangkan dari Kota Tangerang demi menaikan PAD Kota Serang, katanya.

Seiring berjalannya waktu ternyata harapan Kota Serang bisa lebih baik telah pupus. Sampai akhirnya masa jabatan Syafruddin dan Subadri selesai, Kota Serang tetap tidak banyak perubahan dan banyak menyisakan masalah yang tidak bisa ditanggulangi dengan baik.

Kedepan, jika kepemimpinan Budi dan Agis ternyata tidak banyak membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk Kota Serang. Banyak mengkhianati janji-janji politiknya, lau politisi seperti apa yang bisa dapat kami percaya. Atau, memang orang yang masuk dalam sistem politik praktis tidak layak untuk dipercaya.(*)

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia