Jika punya kenangan, jangan ingin kembali tapi tulis saja puisi. Pasti sembuh karena itu seolah kita sedang membersihkan jiwa kita dari perasaan sentimentil terhadap kenangang.

Puisi Gol A Gong
DIPATI UKUR

Setiap Desember hujan turun, air matamu menguap. Kau meninggalkanku setelah berpesta toga dan aku membuka peta perjalanan.

Setiap Desember aku merindukanmu. Aku tak bisa menemukanmu di Dipati Ukur . Perpustakaan tak lagi bernomor dan beberapa halaman buku dicuri anggota dewan. Orang-orang lalu-lalang di taman dan saling menjauh.

Setiap bulan Desember aku mencarimu di Dipati Ukur.

*) Serang, 9/1/2016

Puisi ini menggambarkan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang telah pergi, dilambangkan oleh perjalanan waktu yang berulang setiap Desember – bulan ini merepresentasikan akhir dan refleksi, menandai akhir tahun yang sering kali membawa nostalgia.

Nama Dipati Ukur sebagai simbol tempat yang memiliki arti emosional dan sejarah pribadi, kini berubah menjadi ruang yang asing. Tempat dan benda, seperti perpustakaan, menjadi simbol kenangan yang memudar atau rusak oleh waktu dan keadaan.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5