Semuanya berlangsung cepat di Kamis malam, 12 Desember 2024. Antara nonton pertandingan sepakbola Grup B Piala AFF 2026, deadline menulis Fiksi Mini, dan ngobrol di TIM (Taman Imail Marzuki) bersama kawan-kawan penyair untuk menghadiri Festival Puisi Esai Jakarta II, 13-14 Desember 2024. Di lift Alia hotel, beberapa kali saya bertemu dengan para penyair dari Sumatera dan Papua.

Setelah saya bertemu dengan Amelie – yang jadi seksi sibuk Festival Puisi Esai Jakarta II untuk mengambil makan malam, saya memutuskan membaginya saja. Setelah menyerahkan makan malam kepada Tias Tatanka di kamar, saya berlari menyeberang ke TIM – Hotel Alia persis di depan TIM, menemui Isbedy Stiawan ZS, Anwar Putra Bayu, dan kawan-kawan. Bahkan di lobby bertemu dengan Agus R. Sarjono, Berthold Damshäuser. Berbincang-bincang sebentar tentang Puisi Esai Goes to Gen-Z. Kami sepakat tentang regenerasi.

Puisi Esai Goes to Gen-Z adalah kegiatan lanjutan yang digagas Denny JA. Dengan dana abadi yang Denny JA hibahkan untuk kegiatan sastra dan penghargaan kepada penulis, ini sejalan dengan apa yang saya lakukan, yaitu Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah. Saya ingin Gen-Z dan Gen-Alpa memiliki keterampilan menulis (esai, puisi, cerpen, dan novel). Dengan jumlah penduduk 270 juta, jurang pemisahnya sangat jauh antara penulis dan pembaca. Kita harus membantu agar orang Indonesia, siapa saja, terutama Gen Z dan Gen Alpha yang terbelenggu audio-visual, bisa memiliki keterampilan menulis.

Isbedy Stiawan menjelaskan, “Generasi Z atau generasi baru, adalah manusia masa depan; mereka harus dikenalkan oleh hal-hal yang ada di dekatnya, peristiwa-peristiwa terdekat dan dikenalnya. Puisi esai, sebagai gerakan kebudayaan, penting jika sasarannya pada gen Z; sehingga generasi baru tak buta matanya pada budaya, tak tumpul hatinya dengan persoalan sosial.”

Sekitar 30 menit di TIM, saya kemudian kembali ke kamar hotel. Saya mendapati skor Timnas Indonesia vs Laos sama, 2 – 2! Tidak lama drama terjadi. Marselino Ferdinan mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-68 setelah melanggar keras pemain Laos. Bermain dengan 10 pemain, Indonesia tetap mampu unggul sementara berkat gol sundulan Muhammad Ferrari di menit ke-72.

Masih ada 20 menit lagi waktu pertandingan tersisa. Deg-degan! Dan Laos menyamakan kedudukan, 3-3! Sebentulnya kontroversial! Semua menduga bola sudah keluar lapangan ketika dicongkel pemain laos dan pada menit ke-77, Peeter Phanthavong mencetak gol penyeimbang untuk Laos. Skor 3-3 bertahan hingga akhir laga. Kemudian saya melahap makan malam yang tertunda tadi – nasi Padang dengan rendang! Sedap!

Gol A Gong

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia