Oleh: Zaeni Boli

Sekelompok anak muda Desa Lamanabi, Tanjung Bunga, Flores Timur, yang tergabung dalam Laskar Kiu, enggan menyerah pada keadaan. Sejak dua tahun terakhir (2023 dan 2024), mereka memberanikan diri untuk menggelar agenda kegiatan yang mereka namai Festival 1000 Ketupat. Sebuah langkah berani di tengah keterbatasan dan aroma politik yang belum usai.

Lamanabi sendiri saat ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi paling menarik di Flores Timur. Selain itu, daerah ini turut andil dalam menghidupkan asa ekonomi masyarakat sekitar. Namun, anak-anak muda Desa Lamanabi perlu terus didorong untuk berpikir kreatif dan mandiri. Maka dari itu, salah satu upaya mereka adalah menginisiasi sebuah festival yang tidak berpusat di kota, tetapi kembali ke desa atau kampung.

Sebagai gambaran, jarak antara Kota Larantuka menuju Lamanabi memakan waktu sekitar dua jam perjalanan menggunakan mobil dengan medan yang tidak selalu baik.

Ketua Laskar Kiu, Bogel Koten, berharap langkah baik yang mereka upayakan sejak 2023 dapat didukung oleh berbagai pihak demi keberlanjutan Festival 1000 Ketupat.

Festival 1000 Ketupat tahun 2024 telah selesai dilaksanakan pada tanggal 3–4 Desember 2024. Adapun tema yang diusung tahun ini adalah Festival 1000 Ketupat dan 1000 Lilin untuk Erupsi Gunung Lewotobi.

Acara yang digelar di Desa Lamanabi dengan segala kesederhanaannya telah menjadi upaya melestarikan budaya sekaligus mengangkat kembali pamor Lamanabi sebagai destinasi wisata religi dan wisata ramah lingkungan.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5