Tadi malam, putra kedua kami – Jordy Alghifari – pulang membawa oleh-oleh makan malam. Tubuhnya basah kuyup, karena naik motor dan kehujanan. Dia baru saja pulang meeting skenario film pendek kerjasama Honda Banten dan Rumah Dunia.

“Papah, Mamah, cobain deh bebek Carok Tretan Muslim. Enak,” kata Jordy.

Ketika saya dan Tias makan, saya rasa ini adalah bebek goreng paling enak yang pernah saya makan. Rasanya itu, bumbunya meresap nikmat. Sambelnya juga. Lembut dan empuk bagi mulut lelaki usia 60 tahunan.

“Ini warung makannya, di mana lokasinya?” tanya saya penasaran.

Jordy menjawab, “Di cipocok.”

“Pah, itu Tretan Muslim. Komedian,” kata Tias.

Oh, iya, ya. Beberapa kali saya pernah nonton. Langsung saya cari di internet. Ternyata namanya Aditya Muslim, A.Md.Kep., dikenal sebagai Tretan Muslim, merupakan seorang pelawak tunggal, penyiniar, aktor, dan penyiar radio berkebangsaan Indonesia. Tretan merupakan kontestan dari ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketiga pada 2013.

Wah, salut juga saya! Ternyata Trestas Muslim ini orang Madura yang memang memiliki naluri berdagang tinggi. Sate Madura, Soto Madura, dan warung Madura. Bekum lagi bisnis barang bekasnya. Orang Madura itu memang serba bisa. Di kampung saya, Kampung Ciloang, Kota Serang, sudah ada 2 warung Madura.

“Nanti beli lagi, Aa!” kataku sambil terus mengunyah. Biasanya saya suka berbagi dengan kucing kesayangan si bungsu, Orange. Tapi kali ini tulang-tulangnya saya bikin licin. Saya melirik ke Tias.

“Dimakan nggak?”

“Ih, jangan. Enak, tau!” Tias juga memakan bebek carok Tretan Muslim sampai tinggal tulang belulangnya saja.

Gol A Gong

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5