Saat dikukuhkan menjadi Duta Baca Indonesia, April 2021, saya disodorkan data oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: 1 buku ditunggu oleh 90 orang. Maka untuk merespons hal tersebut salah satu program yang saya tawarkan sebagai Duta Baca Indonesia adalah Indonesia Menulis. Saya membuka diri kepada siapa saja yang ingin belajar menulis. Anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia, baik di kota maupun di pelosok desa, saya siap memberi pelatihan menulis.

Tahun 2021 karena pandemi covid-19, program tersebut belum terlaksana secara maksimal. Program dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk Duta Baca Indonesia semuanya dilakukan secara online dengan 12 kegiatan. Tahun 2022 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kembali memberikan 12 kegiatan. Namun, kali ini dilakukan secara tatap muka. Setelah acara bincang-bincang bersama Duta Baca Indonesia, saya menawarkan kepada para peserta untuk belajar menulis kisah inspiratif secara sukarela. Respons di setiap daerah-daerah berbeda-beda. Ada yang antusias ada yang biasa saja.

Di tahun 2023, Perpustakaan Nasional menambah kegiatan Duta Baca Indonesia menjadi 15 kegiatan. Pola yang sama saya terapkan, hanya pelatihannya kali ini menulis potensi daerah. Hasilnya di dua tahun tersebut lahirlah 7 buku kisah inspiratif dan potensi daerah, yang diterbitkan oleh Perpusnas Pess. Bidadari Bumi dan Cerita Lainnya (Buleleng), Perempuan dalam Kertas dan Hal-hal yang Diperjuangkan (Nusa Tenggara Barat), Ronggeng Sakabek Arek (Pasaman Barat), Kisah dan Asa dari Kuburaya (Kalimantan Barat), Lenggak Lenggok Tari Kampung Zapin Meskom Bengkalis (Riau) Sangakala Panderman Tempat Kita Bercerita (Malang), Bermain Cak Bur (Pasaman Barat).

Tahun 2024 kegiatan Duta Baca Indonesia kembali ditambah, kali ini menjadi 20 kegiatan, 19 di antaranya ada pelatihan menulisnya. Pola pelatihan diperbarui. Kali ini para penulis dipilih oleh Dinas Perpustakaan Daerah, diberikan Surat Tugas dan para penulis juga diberi insentif. Hasilnya cukup memuaskan, dari 380 penulis di 19 lokus pelatihan menulis bersama Duta Baca Indonesia, berhasil terkumpul 264 tulisan potensi daerah. Tulisan-tulisan tersebut dijadikan 16 buku antologi. Salah satunya adalah buku yang sedang Anda baca ini.

Potensi daerah menjadi fokus pelatihan karena setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa; mulai dari destinasi wisata, kuliner, kerajinan tangan, tradisi-budaya, dan upacara keagamaannya. Dengan dituliskan, maka akan menjadi koleksi pustaka berharga, akan banyak dikunjungi turis domestik dan mancanegara. Tentu itu akan berdampak secara ekonomi.

Buku ini belum sempurna, perlu banyak masukan, tapi dengan disusunnya buku ini saya berharap dapat mengenalkan potensi daerah lebih luas lagi kepada masyarakat, juga menjadi sumber informasi bagi pemerintah, pengambil kebijakan, akademisi, yang ingin lebih memahami dan mengembangkan potensi yang ada di daerah masing-masing. Sebab buku ini merupakan kontribusi dari masyarakat untuk mendokumentasi-kan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan pembangunan dan pemajuan daerah melalui potensi daerah.

Kembali pada data yang disampaikan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tahun 2024, saya disodorkan data kembali, 1 buku ditunggu 11 orang. Ini tentu menjadi berita yang menggembirakan. Mari terus menulis dan menggelorakan Gerakan Indonesia Menulis sebagai kampanye gerakan literasi. Semoga dengan banyaknya buku-buku yang ditulis dapat menjadikan Indonesia surplus ketersediaan bahan bacaan.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan buku ini. Kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpusnas Press, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di lokus masing-masing, tim Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca yang setia menemani saya di setiap lokus kegiatan, serta tentunya para penulis. Semoga buku ini dapat memberikan wawasan dan manfaat yang luas bagi para pembaca.

Rudi Rustiadi

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5