Episode Satu
JAWARA TERAKHIR
Gol A Gong

Japri tua mantan jawara, duduk tak bersuara
di bawah pohon asam, lelah menyapu sampah jalanan
ia serupa orang tua biasa, kecuali aku mengenalnya
sekukuh cakar elang, setegar karang.

“Namaku Somad. Orang memanggilku Japri.
Jagoan pribadi yang perkasa. Tukang sapu kini pekerjaanku.
Mantan jawara. Jawara utama. Pembela si lemah. Lemah tak berdaya.”

Umurnya seabad, angka sempura
sebagai lelaki, tak punya istri anak, dan menantu
itu sebab ia pulang ke kampung halaman
yang memisahkan diri dari ibu kandungnya.

“Aku japri. Jagoan pribadi yang perkasa.
Malang melintang di Jakarta. Tugasku mengawal China.
Preman nusantara kulibas. Itu bukan rahasia.”

Seiring jam waktu, Japri tua tersingkir
kerasnya ibu kota, preman muda bergaya
menggantikannya seperti serigala
demi uang dan wanita

“Jagoan sekarang tak beradab. Kutantang satu lawan satu.
Mereka datang gerombolan. Membawa bedil dan parang.
Seperti hendak perang. Padahal tangan kita berpegangan.”

Japri Perkasa mundur, bukan karena kalah
ia ingin hidup pergi ke Mekkah, mengecup Ka’bah

Kini Japri setia, menyapu jalanan kotaku
sejak memisahkan diri dari ibu kandungnya
setiap pagi hingga siang berdebu berkeringat
buah asam dikumpulkan, sekadar makan sehari-hari

Di tikungan pertama jalan, ia melihat baliho
cucu tetangga di kampung, wajah bengis berkumis
coba ditutupi dengan senyuman
meminta orang-orang memberinya kekuasaan

“Aku kenal anak kencur ini. Suka mencuri ayam jago.
Mencuri uang mushola. Mabuk anggur orangtua.
Senyumnya masih sama. Menipu manis gadis kampung.”

Japri si Perkasa mantan jawara
penyapu jalanan kotaku banyak berkisah
bersandar ke pohon asam, angin gerah siang itu
panas membakar di kelam sejarah alun-alun kota
rokok lintingan diludahinya

Japri sadar diri, ketrampilan silat di Jakarta
tidak dipakai kebaikan membangun kota
apalagi membela diri membantu si lemah
apalagi memberantas api laknat
tapi silat keji mengancam saudara
tetangga demi kekuasaan
lima tahun sekali

“Namaku Japri. Japri si Pengawal Pribadi Perkasa.
Dari kampung jawara. Akulah pewaris tahta.
Citra jawara. Balatentara Kiyai. Yang utama.”

Japri begitu nikmat menghisap
rokok kawung lintingan tinggal sejari
lima anak SMA sinis berjalan kaki
berjarak setengah meter dari wajah Japri
tanpa permisi melempar sampah
bungkus rokok ke hidung Japri

Aku menelan ludahku sendiri.

*) Serang 2015-2024

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia