“Alah bisa karena biasa” adalah peribahasa yang Bapak ulang-ulang ingatkan kepada saya setelah tangan kiri saya diamputasi. Seminggu sebelum saya meninggalkan ZBZ (RS Cipto, Jakarta), Bapak memberiku sekantung kelereng. Bapak mengajariku main kelereng satu tangan. Aku awalnya menggeleng. Mana bisa main kelereng dengan satu tangan?

Peribahasa itulah yang kemudian Bapak ucapkan berkali-kali. Bisa, bisa, bisa! Peribahasa ini mengandung makna bahwa segala kesukaran tidak akan terasa lagi apabila sudah biasa dikerjakan. Peribahasa ini dapat ditujukan kepada mereka yang mau terus berlatih untuk menjadi pemilik masa depan.

Itulah yang saya kerjakan setiap hari di halaman rumah sakit. Berlatih main kelereng dengan jempol tangan, ganti jari tengah. Alhamdulillah, kemudian akhirnya saya bisa main kelereng dengan satu tangan; jempol dan jari tengah. Bahkan juga berlarih main badminton hingga juara badminton se-Asia Pasific di Fespic Games IV (Solo, 1986), dan Jepang (1989).

Gol A Gong/

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia