Oleh: Robi Setiawan-Relawan Rumah Dunia
Sudah belasan bahkan puluhan kali Rumah Dunia mengadakan kegiatan Detik Awal dan Detik Akhir setiap akhir tahun. Kali ini, aku menjadi salah satu panitianya.
Kami mempersiapkan kegiatan ini sejak sebulan lalu. Kepala-kepala kami mengeja setiap sukses dalam kegiatan, tangan-tangan kami bersatu membangun konsep, dan hati kami menjadi saksi atas keseriusan kami. Membicarakannya setiap Minggu sudahlah hal yang pasti. Kami bagai bintang yang siap menerangi malam berakhirnya tahun ini.
Hingga pada satu hari sebelum acara, tepatnya Senin, 30 Desember 2024 kabut menelisik masuk pada paru dan darah kami. Membuat kami sesak dan air mata. Ya, air mata terjun bebas dari penglihatan kami. Kamu pernah kehilangan orang yang spesial? Begitulah kami merasakannya. Namanya Abdul Salam, Presiden Rumah Dunia, meninggalkan kami dengan cinta yang nyalanya abadi di hati kami.
Aku teringat salah satu kutipan dari buku ‘Tentang Kamu’, kurang lebih kalimatnya seperti ini,
“Aku tidak akan berlarut sedih karena engkau pergi, aku akan berbahagia karena semua pernah terjadi.”
Acara tetap berlanjut dengan perubahan sana dan sini. Kami tetap mampu menerangi malam ini seperti bintang. Tapi, jika dilihat lagi, ada kabut yang bergelayut pada tangkai-tangkai penglihatan kami.