
Ulhiyati-Relawati Rumah Dunia
Pada tanggal 31 Desember 2024, Rumah Dunia kembali mengadakan agenda rutin yaitu Detik Akhir Detik Awal atau biasa disebut DADA. Aku dan teman-teman panitia yang lain, awalnya berencana untuk mengemas acara dengan riang gembira. Kami sudah memutuskan untuk mengundang banyak talent hiburan sebagai pengisi acara.
Tapi takdir berkata lain, H-1 sebelum acara, tiba-tiba kami mendapat kabar duka. Presiden Rumah Dunia, yaitu Abdul Salam HS telah berpulang ke pangkuan illahi. Maka kami pun mengubah konsep acara yang tadinya banyak hiburan, menjadi acara untuk mengenang sosok Kang Abdul Salam.


Semua susunan acara berubah total dan kami harus membuat konsep yang menarik agar suasana pergantian tahun tetap berkesan meskipun berada di tengah duka.
Pada sore hari, acara diisi dengan talk show. Pertama, Forum Anak Kota Serang yang menjadi narasumbernya. Mereka adalah komunitas yang mewakili suara anak-anak untuk mendapatkan haknya. Kemudian acara dilanjutkan dengan talk show dari beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Baznas Provinsi Banten dan KIP Kuliah. Narasumber dari beasiswa SKSS diwakili oleh Zulfa, sedangkan beasiswa KIP Kuliah diwakili oleh aku sendiri sebagai narasumber.

Aku dan Zulfa sama-sama menjelaskan tentang proses pendaftaran beasiswa sampai ditetapkan menjadi awardee. Aku mulai mengingat bagaimana awal perjalanan kukiahku 4 tahun silam.

KIP kuliah menjadi jalan untuk aku mendapatkan gelar sarjana. Tanpa beasiswa tersebut, mungkin aku tidak kuliah.Berangkat dari latar belakang keluarga yang sederhana secara ekonomi membuat aku harus berusaha lebih keras agar bisa menggapai mimpi. Dari mulai mencari informasi, mempersiapkan berkas, dan melewati semua tahapan seleksi, aku lakukan seorang diri, tapi hal itu tak membuat aku menyerah.

Ternyata kerja kerasku membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, aku bisa kuliah gratis dari awal sampai lulus dan mendapatkan uang saku yang lebih dari cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Selain itu, aku juga mendapat banyak ilmu, pembinaan, relasi, dan pengalaman yang berharga lainnya.
Aku percaya bahwa setiap keinginan pasti ada jalan untuk mewujudkannya. Aku juga yakin bahwa kesuksesan itu tidak mengenal latar belakang orang tua, aku akhirnya menjadi sarjana pertama di keluargaku.

Perjalanan yang cukup panjang, tapi sangat berkesan. Kuliah itu investasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Jangan takut untuk bermimpi karena semua orang bisa kuliah. Ada banyak beasiswa yang tersedia asalkan kita punya keinginan yang kuat untuk meraihnya.
Sekarang aku sudah lulus kuliah dan sedang bekerja, tapi aku masih punya mimpi besar untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Mari terus bermimpi dan berusaha keras untuk membuatnya menjadi kenyataan.
