
Seperti Abu di Atas Tunggul adalah peribahasa yang artinya kedudukan yang tidak kuat. Ya, peribahasa ini menggambarkan keadaan atau posisi yang tidak stabil dan mudah tergoyahkan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:
Makna dan Penafsiran
- Kedudukan Tidak Kuat:
Menggambarkan seseorang yang memiliki posisi atau keadaan yang mudah diguncang atau diubah. - Keadaan yang Rapuh:
Situasi atau kedudukan yang tidak memiliki dasar yang kokoh, seperti abu yang mudah diterbangkan angin. - Ketidakstabilan:
Sesuai dengan gambaran abu di atas tunggul (potongan kayu), yang mudah lepas karena tidak ada penopang yang kuat.
Contoh dalam Kehidupan
- Kepemimpinan Tanpa Dukungan:
- Seorang pemimpin yang tidak didukung oleh timnya bisa diibaratkan seperti abu di atas tunggul.
- Keadaan Ekonomi yang Rapuh:
- Seseorang dengan penghasilan tidak tetap atau tanpa tabungan juga bisa dianggap berada dalam posisi ini.
- Hubungan yang Tidak Stabil:
- Hubungan tanpa komitmen atau komunikasi yang baik mudah berakhir, layaknya abu di atas tunggul.
Pesan Moral
- Pentingnya memiliki dasar yang kuat, baik dalam pekerjaan, hubungan, atau kehidupan.
- Stabilitas dapat dicapai dengan kerja keras, dukungan, dan strategi yang tepat.
Dalam Islam, ini seperti “Jika suatu urusan dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” merupakan hadis shahih Bukhari. Hadis ini berkaitan dengan amanah yang harus dijaga oleh seorang pemimpin. Ini juga bisa diartikan lambat laun kekuasaan yang ditangani oleh yang tidak kompeten akan tidak kuat dan berakhir dengan sendirinya.


Please follow and like us: