Oleh: Zaeni Boli

Joke, lelucon, atau kata-kata lucu bisa menjadi sesuatu yang segar dan menghibur apabila tepat sasaran—atau, seperti istilah populer saat ini, relatable. Namun, tidak semua joke bisa diterapkan pada setiap situasi dan kondisi. Biasanya, joke dilontarkan oleh stand-up comedian saat open mic atau acara sejenis, atau sekadar menjadi bagian dari obrolan ringan di tongkrongan.

Selain oleh stand-up comedian, joke juga sering dilontarkan oleh Bapack-Bapack di tempat nongkrong, misalnya saat duduk ngopi atau main catur. Akan tetapi, joke seperti ini bisa sedikit “berbahaya” jika dilemparkan ke ruang publik, terutama jika audiensnya tidak merasa relatable. Akibatnya, joke tersebut bisa terasa garing.

Namun, jika dicermati lebih dalam, kita sebenarnya dapat menemukan kreativitas kata-kata sederhana dari joke Bapack-Bapack. Salah satu contohnya adalah joke berikut:

Pertanyaan: Kenapa orang-orang jelek dilarang ikut lomba tarik tambang?
Sebagai pendengar, tentu kita bertanya-tanya, kenapa?

Jawaban: Karena orang jelek tidak menarik.

Terdengar sederhana, tetapi cukup lumayan untuk mengusir rasa jenuh di tengah rutinitas kerja. Nyatanya, kehidupan dengan segala dilematikanya masih membutuhkan joke-joke Bapack-bapack yang kadang terasa absurd, namun menghibur.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5