
Oleh Muhzen Den
Fenomena pasar kaget di negeri ini berlangsung sudah cukup lama. Bahkan, kegiatan jual-beli di tempat yang dirasa “ilegal” ini justru menjadi sentra ekonomi kerakyatan. Sebab, berkumpulnya para pedagang di suatu tempat, baik di sekitar masjid, di sebuah perumahan, di alun-alun kota, dan tempat ramai lainnya, seperti menandakan bahwa cikal-bakal ekonomi nasional berawal dari para ekonomi kelas bawah. Tragedi 1998 merupakan bukti nyata yang tidak bisa kita pengkiri.
Pada saat pemerintahan kolaps akibat demo reformasi besar-besaran sehingga berganti tampuk kepemimpinan. Pada saat itu pula ekonomi nasional tengah anjlok dengan berbagai pasar modal dan lainnya melambung tinggi. Namun, di sisi lain, ekonomi kelas bawah seperti aktivitas pasar terus berjalan. Bahkan, lambat laun ikut mendongkrak rasio konsumsi masyarakat atas komoditas yang beredar di pasar-pasar tradisional, atau mulai tumbuh UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di masyarakat.

Oleh karena itu, kita ketahui pertumbuhan ekonomi negeri ini ditompang bukan dari industri kelas menengah-atas saja, tapi ada andil dari ekonomi industri kelas menengah-bawah. Nah, fenomena pasar kaget di tempat-tempat keramaian merupakan sentra-sentra ekonomi kecil yang memberikan denyut perdagangan terus terjaga. Ketika pasar-pasar sentra dengan tempat memadai kurang menampung para pedagang atau sewa yang belum menguntungkan bagi para pedagang bawah. Maka, pasar kaget menjadi sebuah alternatif untuk terus menjalankan roda ekonomi kerakyatan.
Biasanya, pasar kaget dilakukan oleh para pedagangan kecil atau kaki lima dengan waktu-waktu tertentu. Tidak seperti pasar sentra/inpres yang digelar dagangannya setiap hari. Namun, di pasar kaget bisa jadi dilakukan setiap pekan sekali atau bisa ada hari-hari tertentu harus digelar dagangannya.
Adanya pasar kaget justru menjadi hiburan sekaligus memudahkan akses masyarakat konsumtif dalam membelanjakan uangnya. Selain itu, mereka juga terbantu untuk mendapatkan produk murah yang dibutuhkan. Pasar kaget juga bisa dipadukan dengan kegiatan Car Free Day. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya, fenomena pasar kaget tidak pernah luput dan selalu menjadi pusat keramaian yang akan dikunjungi masyarakat.
Dengan begitu, penting kiranya keberadaan pasar kaget di sekitar tempat tinggal kita. Kegiatan jual-beli itu bukan semata-mata menggali ekonomi, tapi juga memberikan hiburan bagi masyarakatnya dan memudahkan dalam mengakses produk yang dibutuhkan.

