Punya anak Gen Z itu rumit ya. Ketika kita muda, terutama Gen Baby boomers seperti saya, tidak begitu banyak godaan. Semua adanya di luar rumah. Kita harus ke luar rumah; ke lapangan basket, ke lapangan sepak bola, ke sanggar seni, ke padepo0kan silat untuk memperluas wawasan. Jika di rumah saja, kita tidak akan punya teman.

Untuk belajar pun, kita membuat kelompok belajar. Jika ada pekerjaan rumah, secara bergilir rumah kita bergantian jadi tempat belajarnya. Ibu kita sibuk membuatkan kue dan minuman. Belajar jadi hidup. Tapi sekarang, anak kita yang Gen Z lebih asik di kamar. Semuanya sudah dipindahkan ke benda pintar bernama smartphone atau iPhone. Intenet memang membuat yang jauh jadi dekat tapi yang dekat jadi terasa jauh. Kita harus menyesuaikan diri, ya.

Mengajak Gen Z untuk belajar mengerjakan PR memang memerlukan pendekatan yang sesuai dengan cara mereka berinteraksi dengan dunia. Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi, tetapi sering kali kurang tertarik pada cara belajar tradisional.

Tim GoKreaf

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia