Kalau bicara soal kota Solo, nasi liwet pasti jadi salah satu yang langsung terlintas di kepalaku. Hari pertama di Solo, Eyang menyuruhku dan sepupuku beli nasi liwet untuk sarapan. Aku seneng banget!! Eyang minta untuk beli di daerah pasar Kembang, yang dimana cukup jauh dari rumah.

Setelah berjalan kaki selama 20 menit, aku dan sepupuku menemukan penjual nasi liwet, namanya nasi liwet bu Mulyani (dan siapa dek?). Di sini, mereka beliau menjualnya tidak menggunakan meja melainkan gerobak. Mereka juga duduk di kursi kecil sembari melayani pembeli. Di belakang mereka, ada tempat duduk lesehan untuk pembeli yang mau makan di tempat.

Untuk nasi liwetnya, seporsi dijual 10.000 rupiah sudah dengan isian telur setengah, ayam suwir, tahu penyet, dan kuah santan yang gurih. Karena kami beli untuk dibawa pulang, jadi nasi liwetnya dihungkus rapi dengan daun pisang dan kertas nasi. Sesampainya di rumah, aku melahap habis nasi liwet yang kubeli dengan berjalan kaki.

Rasanya enak banget!! Perpaduan gurih santan dan manis ayam suwirnya bener-bener manjain lidah, apagi dengan adanya telur!

Meskipun hanya seporsi nasi liwet kota Solo di pagi pertama, perjalanan ini akan selalu jadi kenangan. Solo sudah menyambut aku dengan hangat, aku jadi gak sabar untuk eksplor lebih banyak di kota ini!! (*)

*) Natasha Harris, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Korea, UPI Bandung

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5