
Sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, saya betul-betul istirahat di rumah. Paling melayani 1 atau 2 undangan jadi pembicara di Banten. Saya menolak ke luar kota. Apalagi putra kami menikah. Jadi yang saya kerjakan memindahkan tanaman di halaman belakang rumah ke dalam pot dan membuat kolam ikan.

Terutama menyusun kembali bunga Wijaya Kusuma warisan Emak. Kegiatan menanam ini bagian dari relaksasi setelah lelah sepanjang tahun 2025 bersafari literasi sebagai Duta Baca Indonesia bersama Perpustakaan Nasional RI. Saya juga membuat kolam ikan. Pikiran jadi segar lagi.

Saya pandangi tanaman-tanaman hias yang begitu indah setelah saya pindahkan ke dalam pot. Ternyata tanaman saja tidak ada yang sama. Sementara kita memaksa-maksakan diri kita pada orang lain agar seragam dengan keinginan sendiri. Saya jadi malu pada tanaman yang begitu ikhlas menerima keberagaman. Masak sih kita bersikeras hendak menyeragamkan diri kita pada orang lain?
GG

