Oleh: Muhzen Den

Siapa yang nggak tahu atau kenal Raditya Dika? Seorang penulis buku, komika, YouTubers, sutradara, dan aktor. Sederet gelar kesuksesannya ini membuat kita iri dan termotivasi untuk mencoba bahkan meniru cara Raditya berproses mencapai cita-citanya.

Dewasa ini keberhasilan hidup seseorang diukur berdasarkan status pendidikan, sosial, dan ekonomi. Sementara Raditya Dika merupakan salah satu figur publik sukses yang patut kita dicontoh semangat kerja kerasnya.

Dalam kesempatan ini saya menonton di channel YouTube Raditya Dika tentang apa saja yang sudah dipelajari selama 40 tahun usianya. Sebuah trik dan tips yang harus dilakukan ketika berusia 40 tahun, berikut ini nukilan dialog Raditya Dika dalam channel Youtubenya.

  1. Gak apa-apa jadi orang aneh

“Karena dulu itu ragu (dari kecil), apakah gua bisa jadi sukses, feed in, bisa baik-baik sajalah. Karena dari kecil aku dianggap aneh sama teman-teman. Karena gua sukanya di perpustakaan. Sukanya baca, suka menghayal, dan melamun. Terus elu aneh banget. Kayaknya aneh itu jadi sesuatu yang jelek kalau dulu pas kecil. Tapi, seiring dengan berkembangnya usia dan karier. Aneh menjadi modal gue. Karena kalau kita beda, kita kelihatannya jadi sendirian. Malah jadi jujur, jadi udahlah gua apa adanya saja.”

  1. Jangan gosipin orang

“Pelajaran ini gua dapat pas zaman-zaman gua kuliah, zaman kerja. Di mana kadang kalau kumpul sama orang Indonesia pas kuliah di luar, baru berapa lama dikit, tiba-tiba ngomongin teman, ngomongin ini, Kayaknya tidak produktif sehingga satu hal di kepala gua tuh, ya ngapain sih ngomongin orang, karena gak akan jadi apa-apa juga.”

  1. Kita gak sepenting itu buat orang lain

“Kadang, apa ya, ada masanya gua keluar rumah, dandan keren apa segala macam gitu. Pakai ikat pinggang paling baru gitu, tapi orang juga gak notice gitu. Gua jadi mikir, ya ngapain ya gua dandan, gua apa segala macam, buat orang lain emang sepenting apa sih! Makanya, ya udahlah gua senyamannya gua aja gitu, gak usah mikir bahwa gua pakai ini, pakai itu akan dapat approvel dari orang. Kayaknya, related ke yang keempat.”

  1. Minimalis, hanya punya yang penting

“Pada akhirnya, kita adalah apa yang kita punya. Jadi usahakan yang kita punya itu memang punya arti. Semakin banyak yang kita punya, semakin seolah menurunkan arti yang lain. Karena to much ajah, to many ajah. Semua secukupnya, selama itu penting buat kita. Kadang ngomongin minimalisme orang yang diomongin justru adu-adu hemat, atau adu pelit. Tapi, poinnya bukan itu sih. Poinnya adalah boleh elu mau speending uang banyak, boleh apa segala macam asalkan yang di-speending-kan itu memang penting buat kita. Yang penting-penting saja yang kita punya.”

  1. Kerja ringan kalau barengan

“Jadi jangan gengsi, jangan gede-gedean ego. Kalau memang bisa bareng, bareng aja. Sharing ide, sharing kerjaan.”

  1. Ide ada kalau dicatat

“Karena sepanjang karir, di awal-awal sih, sebenarnya. Yang jadi persoalan adalah gimana cara dapatkan ide, tapi sekarang baru paham bahwa ide itu kalau kita capture itu baru ada. Biasakan menangkap ide, bukan hanya menciptakan ide.”

  1. Belajar dari yang terbaik

“Kalau ada orang yang lebih jago dari kita, kita minta ngajarin kita. Contohnya Hifzi Khoir itu pernah bikin discord channel buat gjls, terus gua lihat, oh seru juga gjls punya discord channel buat member segala macam. Gimana sih caranya? Terus gua DM Hifzi, Hifzi mau ngobrol dong, terus boleh gua kontak. Terus lewat WA gua telepon. Belajarlah gua sama dia sejam, dia ngajarin gua. Walaupun gua akhirnya gak bikin discord juga, tapi pengen aja belajar.”

  1. Belajar dari yang tidak punya pengalaman

“Kadang-kadang orang membatasi diri melihat orang baru malah langsung di-smash gitu. Kalau gua sih senang gitu lihat orang yang baru, yang gak punya pengalaman apa-apa malah tanya. Kalau menurut elu bagaimana, kadang matanya lebih fresh.”

  1. Melamun adalah bagian dari proses kreatif

“Jadi kalau dulu gua melamun dimarahi guru. Sekarang gua baru bahwa melamun itu banyak gunanya karena kita banyak berimajinasi. Dari imajinasi jadi bisa bikin banyak hal.”

  1. Waktu ada kalau kita yang ciptakan

“Jadi waktu kalau dicari-cari suka gak pernah ada. Kerjaan tidak akan pernah kelar. Deadline tidak akan pernah dapat. Kalau kita selalu bilang waktunya tidak ada. Waktu ada kalau kita ciptakan, dua menit itu pasti muncul kalau cari dua menit. Dan dua menit cukup untuk menulis apapun cukup. Kerjaan gua kan penulis, gua manfaatin setiap menit bengong pun gua pakai buat menulis atau nyari referensi.”

  1. Pakai uang untuk membeli waktu

“Nilai arti uang buat gua adalah untuk membeli hal yang paling sulit digantikan, yaitu waktu. Jadi perjalanan menabung dana pensiun itu adalah supaya nanti pas tua gua bisa beli waktu buat sama keluarga.”

  1. Jangan lupa bermain-main

“Melakukan pekerjaan itu dengan feel, seolah sedang bermain. Artinya ada kesenangan di dalamnya.”

  1. Punya hobi baru adalah cara termudah untuk merasa seru lagi

“Hobi musik membuat hidup lebih seru karena menemukan hal-hal baru. Hobi lari membuat hal jadi seru karena kita belajar hal baru. Hobi masak ada banyak penemuan, ada banyak hal baru yang baru ngerti ketika kita belajar masak gitu misalnya. Menurut gua cara termudah untuk merasa seru lagi kalau kita punya hobi.”

  1. Fokus ke menciptakan core memory yang indah

“Jadi tuh, gua kalau di rumah kadang masih suka kebayang-bayang ingat enak dan gak enak gitu. Salah satu di core memory gua adalah ada anjing siluman waktu SD, gua nonton di RCTI itu masuk ke dalam memori gua gitu. Gak enak banget memori itu gua melihat anjing siluman gara-gara tayangan TV, terus gak bisa tidur beberapa lama. Tapi, core memory yang lain adalah pas gua ke Thailand sama Annisa, bulan madu sama Annisa core memory juga. Pada akhirnya, menurut gua gimana cara kita punya lebih banyak core memory yang bagus-bagus sih daripada yang jelek-jelek. Karena kayaknya setiap orang tuh apa ya, didefinisikan dari core memory yang mereka punya. Jadi gua fokus membuat itu, terutama buat anak. Gimana caranya ada memori yang mereka bawa terus sampai gede. Karena memori masa kecil gua masih gua bawa.”

  1. Jangan membuat keputusan saat lagi emosi, baik sedih maupun marah

“Jangan membuat keputusan waktu lagi sedih banget, waktu lagi marah banget, waktu lagi merasa galau. Karena semua itu harus dipikirkan secara rasional.”

  1. Belajar untuk bilang iya ke hal-hal yang kita bilang tidak
    “Nggak nyambung!”
  2. Belajar untuk berani bilang tidak

“Dua hal ini masih suka tertukar kalau gua, cuma ketika bilang iya ke hal yang biasa gua bilang tidak tuh, kayaknya ada hal baru datang yang seru-seru gitu. Kayak tiba-tiba nge-band di acara sekolah terus jadi bikin lagu lagi. Itu gara-gara gua bilang iya. Tapi, tahu juga kapan harus merasa cukup dan bilang tidak. Kalau misalnya diajak melakukan hal yang tidak benarlah gitu misalnya. Apapun itu. Mencari pembeda di antara dua hal itu juga penting. Untuk bisa tahu ini bilang iya atau tidak.”

  1. Main game adalah cara termudah untuk kabur sejenak ke dunia lain

“Gua bisa pergi ke dunia lain dalam game yang gua mainin. Gua main City Skyline bikin kota, gua masuk ke kota itu. Startdew Valley gua punya istri di sana. Ada lagi game-game apalagi ya, The Sims 4 bikin rumah, punya pekerjaan di situ. Core keeper, merasa seru saja juga bisa lari dari dunia ini ke dunia lain gitu. Itu yang gua coba ciptain buat semua orang juga ketika membuat stand up dan lain-lain itu. Gua nyediain dunia yang lain untuk mereka kabur. Kayaknya emang perlu deh, untuk punya skip sekali-kali.”

  1. Dikritik berarti punya ruang untuk tumbuh

“Karena percuma kalau kita gini-gini doang. Jadi, kalau ada yang bilang ini loh jelek, eh ini loh bisa diperbaiki, ya bagus. Berarti kita ada ruang buat tumbuh. Yang bahaya adalah kalau semua orang bilang bagus, hidup kelihatannya baik-baik saja, biasanya ada yang salah.”

(Sumber YouTube @Raditya dika)

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5