
Kunjungan singkatku ke Pasar Gede di Kota Solo mungkin emang gak bisa dibilang lengkap, tapi bagiku tetap memberikan kesan yang mendalam. Cuma dengan beberapa pilihan kuliner dan waktu yang terbatas, aku merasakan sendiri bagaimana ramainya pasar tradisional yang jadi pusat kuliner ini.


Tanggal 14 Januari 2025, aku berangkat dari rumah Eyang di Natadiningratan sekitar pukul 10.30 dan langsung menuju pasar menggunakan Gojek. Pasar Gede ini nyatanya sudah terkenal dengan berbagai kuliner dan makanan khas Solo yang ramai pengunjung.



Aku datang bersama Ka Octa (teman baru yang aku kenal waktu belajar membatik). Sampai di Pasar Gede, kami langsung menuju ke dimsum yang sangat terkenal di TikTok, yaitu Umayumcha Dimsum. Dimsum mereka memang enak, tapi menurutku nggak ada istimewanya, sih. Cukup enak aja. Mungkin karena aku sendiri kurang suka makanan yang wangi daging kayak dimsum, jadi aku cuma pesan 3 biji. Harga 1 buahnya 3k, murah banget dan enak.




Setelah makan dimsum, kami lanjut pergi foto di photo booth Box to Box by EYESTHETIC STUDIO yang ada di sekitar pasar. Box to Box sendiri juga ada di banyak tempat dengan berbagai konsep photobooth lho! menarik banget!! Biaya untuk sekali foto di fotobooth ini adalah Rp30.000. Menurutku ini murah, jadi kami gak mau melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen hari itu.
Setelah foto, kami pergi mengelilingi pasar utbuk mencari minuman. Awalnya mau beli air putih dingin aja, eh tapi nemu yang jual es kelapa. Nggak kayak biasanya, ternyata toko tersebut menjual air kelapa murnu dicampur dengan gelatin. Harganya Rp20.000 per batok kelapa. Rasanya segar, unik, tapi aku pribadi lebih suka air kelapa murni tanpa tambahan apapun.


Pasar Gede sendiri emang sudah ramai, terutama karena awal tahun banyak mahasiswa yang sedang menikmati liburan semester. Suasana pasarnya begitu hidup dengan berbagai penjual yang menawarkan segala macam barang, mulai dari daging, bahan masak, jajanan tradisional, hingga buah-buahan segar. Sayangnya kami punya jadwal lain dan gak bisa lama-lama di sana. Tapi aku gak nyesel dan tetap merasakan kekayaan kuliner yang ada di pasar ini.

Walaupun waktuku terbatas dan gak sempat mencoba semua yang terkenal di Pasar Gede ini, seperti es dawet Bu Dermi, pengalaman singkat ini membuatku semakin penasaran dan ingin kembali lagi ke Pasar Gede suatu hari nanti. Next time aku akan menyiapkan waktu lebih banyak untuk menjelajahi setiap sudut pasar, dan mencoba lebih banyak kuliner khas Solo.
*) Solo 14 Januari 2025
*) Natasha Harris, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Korea, UPI Bandung

