Jadi orang cacat bukan pillihan. Tapi barangkali itu yang kemudian membuat saya jadi kuat dan tahan banting dalam menjalani hidup. Saya tahu jika bermalas-malasan sebagai orang cacat akan tergurur.
27 Januari 2025
Nasi Uduk dalam Puisi
Puisi ini menggambarkan ketulusan, kegetiran, dan harapan yang terus hidup, meski dibalut lelahnya perjuangan sehari-hari. Apa menurutmu ada sisi lain yang perlu diungkap dari puisi ini? Kamu pernah makan nasi uduk dan memerhatikan pedagannya?
Kenangan di Pedalaman Thailand Utara
Semua pengalaman ini saya tulis dan dimuat bersambung di majalah Anita Cemerlang. Kemudian dibukukan Puspa Swara dengan judul “Perjalanan Asia”. Perjalanan yang mengasyikan. Tapi saya tidak mau mengulanginya lagi.
Berburu Kopi Saat Traveling
Kopi dan teh. Dua jenis minuman yang sudah mendunia dan bikin ketagihan. Tadinya cuma di pinggiran jalan dengan teh tubruk dan kopi tubruk, sekarang sudah jadi bagian dari kapitalisme.
Bertamasya ke Kolam Renang Apra Raharja Yonif 320 Cadasari Pandeglang
Rata-rata pengunjung lebih banyak datang ke lokasi pada saat sore atau hari weekend. Dan saat renang tidak perlu khawatir dengan keamanannya, karena ada tentara yang stand by untuk memperhatikan kondisi pengunjung. Apabila ada yang tenggelam mereka dengan sigap turun tangan
Obituari: Kursi di Rendez-vous Cafe Itu
Tak akan ada lagi penutup percakapan semacam, “Gitu ya, Bu! Tengkyu, Bu. Yuk, yuk, assalaamu’alaikum.”
Selamat mendiami tempat nyaman, Om. Selamat menunggu panggilan memasuki Jannah dengan tenang.
Al Fatihah untuk Abdul Salam bin H Husni. Allahummaghfirlahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu
Sudahkah Salatku Sempurna?
Ternyata setelah saya memeluk agama Islam, saya merasa tenang. Bahagia. Juga mayoritas. Apalagi cara beribadahnya, yaitu salat lima waktu itu seperti gerakan dalam olahraga, yang kita kenal warming up atau pemanasan. Apalagi ketika sujud, saya merendahkan diri saya di hadapan Allah SWT. Tidak ada kesombongan. Saya jadi belajar agar tidak jumawa di depan sesama.
Menunggu Bapak
Mulai saat ini, mari kita menunggu orang tersayang agar bisa berkumpul bersama di naungan rumah.