Ini foto thaun 1990. Belum ada internet. Belum menggunakan Google maps. Di belantara Thailand Utara. Saya ingat naik bus bersama traveler mancanegara dari chiang May ke Chiang Rai, tujuannya ke Laos. Tiba-tiba saya berteriak, “Stop!” Bus berhenti.

Saya turun dari bus. Ada jalan tanah menuju perbukitan. Bismillah, saya jalan kaki seperti di Baduy, Banten Selatan. Melewati bukit, persawahan, mirip sekali seperti di lokasi film Rambo yang diperankan Sylverter Stalone.

Saya ingat tiba di sebuah desa menjelang maghrib. Semua orang memandang saya. Mereka memegangi tangan kiri saya yang buntung. Saya menggambar peta ASEAN di tanah. Saya jelaskan lokasi tempat tinggal saya. Mereka kagum.

Malamnya kami berkumpul di sebuah rumah besar. Api unggun. Nasi ketan, Tentu tuak. Saya tersadar sudah pagi. Semua masih tergeletak dan ikut bangun. Saya terduduk. Memandang mdereka yang baru saya kenal.

Semua pengalaman ini saya tulis dan dimuat bersambung di majalah Anita Cemerlang. Kemudian dibukukan Puspa Swara dengan judul “Perjalanan Asia”. Perjalanan yang mengasyikan. Tapi saya tidak mau mengulanginya lagi.

GG

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia