Oleh Muhzen Den

Waktu kecil, momen menunggu bapak atau orangtua adalah hal yang mendebarkan sekaligus menyenangkan. Sebab, saat itu jantung kita berdetak kencang seperti ada dorongan kuat untuk segera melihat bapak atau orangtua kita. Inilah yang dinamakan rindu. Saya pernah merasakan saat itu.

Saya yakin, setiap anak pernah mendapatkan momen menunggu bapak atau orangtua di depan rumah atau di tempat lain. Momen itu menjadi kenangan manis di dalam benak dan pikiran kita. Apalagi sosok bapak sebagai kepala keluarga di rumah menjadi sosok yang dipanuti.

Namun, jangan berkecil hati bagi yang tidak punya bapak atau yatim-piatu. Momen itu masih ada. Bisa saja kita menunggu ibu atau nenek-kakek. Itu juga penantian yang hampir sama kadarnya, meski setiap anak atau orang berbeda cara mengungkapkannya.

Jika dulu kita menikmati momen menunggu bapak atau orangtua di depan rumah maupun di tempat lain. Kelak setelah dewasa dan memiliki keluarga (istri dan anak), momen itu serasa terulang, tapi bukan kita yang menunggu melainkan anak atau istri kita.

Makanya, momen kebersamaan dengan keluarga, baik ibu-bapak, teteh-kakak, nenek-kakek, istri-anak, dan orang tersayang lainnya, jangan pernah dilupakan atau disia-siakan. Sebab, momen berkumpul atau ada yang menunggu kita datang merupakan bagian dari rasa cinta dan sayang tak tergambarkan.

Mulai saat ini, mari kita menunggu orang tersayang agar bisa berkumpul bersama di naungan rumah.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5