Oleh: Zaeni Boli

Rutinitas pekerjaan tidak bisa dibendung oleh rasa malas. Sebagai pekerja, kita mesti melawan rasa malas, begitu pula saat hujan turun dan udara dingin semakin menggoda untuk bermalas-malasan. Hal ini memang tidak berlaku untuk semua orang, tetapi cuaca dingin biasanya membuat orang mager (malas gerak). Namun, kebutuhan dan tuntutan hidup memaksa kita untuk tetap bergerak dan mengalahkan rasa tersebut.

Musim hujan tahun ini di kota kami tidak seekstrem biasanya. Biasanya, pada bulan-bulan tertentu di musim hujan, angin bertiup sangat kencang hingga menyebabkan tumbangnya pepohonan. Kadang-kadang, angin kencang juga merusak panen milik para petani. Namun, musim hujan kali ini terasa berbeda. Hujan turun dengan intensitas yang biasa saja. Kadang, terlihat kumpulan kabut di pegunungan yang memanjakan mata. Udara terasa begitu dingin dan mesra, membuat langkah kaki terasa berat.

Beberapa orang terlambat ke tempat kerja, begitu pula anak-anak sekolah. Namun, hal tersebut dapat dimaklumi karena cuaca yang tak bersahabat. Yang patut kita syukuri adalah bahwa hujan adalah berkah dan rezeki bagi bumi. Jangan mengeluh, agar Allah semakin menambah rezeki tahun ini.

Berdoalah, semoga tahun ini program makan gratis untuk anak-anak sekolah juga sampai di kotamu. Semoga hal sederhana ini mampu meringankan beban orang tua yang masih menyekolahkan anak-anak mereka.

Berkah, seperti hujan yang datang selepas Imlek tahun ini.

Untuk menangkal rasa dingin, minuman herbal berbahan jahe, kunyit, dan serai yang dicampur madu bisa dicoba.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5