PANDEGLANG, golagongkreatif.com – Kegiatan Outfa (Out Trakking Fun Adventure) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Sekolah Alam Bahriatul Ulum. Kegiatan ini dimulai pada 31 Januari 2025, berlokasi di kampung Kandang Sapi, kelurahan Cijaku, kecamatan Lebak Banten. Acara Outfa bertujuan untuk melatih mental anak, yaitu cara bertahan hidup di alam (survival), dengan memanfaatkan hutan sebagai tempat tinggal, kayu sebagai bahan bakar, dan singkong sebagai bahan pangan.

Para peserta dilatih keberaniannya oleh panitia dengan memisahkan satu orang dari kelompoknya dan disediakan tenda kecil untuk mereka istirahat dengan waktu yang sudah di tentukan dari terbenam matahari hingga menjelang subuh, istilah ini sering disebut (solo bivak). Setelah itu, mereka juga diberikan berbagai challenge seperti hafalan, memecahkan sandi (semaphore dan morse), outbound, halang rintang, dan lain-lain.

Challenge ini terbagi dalam beberapa pos. Pos pertama, para peserta harus berhasil melewati challenge dengan beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan tentang keislaman. Pos kedua, para peserta diberikan tantangan memecahkan sandi morse yang sudah di sediakan panitia, dan jika berhasil para peserta harus melewati permainan titian tali, peserta diikat menggunakan semi body harnest, dan dikaitkan menggunakan carrabiner. Setelahnya peserta akan menaiki dua buah tali yang diikat kuat di batang pohon untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.

Pada pos ketiga, peserta diberikan secarik kertas kecil berisi surah hafalan untuk bisa melaju ke tantangan selanjutnya. Pos keempat, merupakan pos terakhir dimana peserta wajib menyetor hafalan dari secarik kertas yang di berikan pada pos sebelumnya, jika para peserta berhasil melewati tantangan ini, peserta harus berjalan di dalam sungai dengan seutas tali sebagai jembatan untuk menyebrang. Selanjutnya, mereka akan berhenti di pos ke lima, dan wajib membawa kayu bakar.

Kegiatan outfa ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, dari mulai tanggal 29-31 Januari 2025. Pada hari terakhir, peserta akan diarahkan untuk menanam bibit pohon yang disediakan oleh panitia seperti, pohon mahoni, pohon kelapa, dan pohon Abbasiyah.

“Kegiatan menanam pohon ini, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan penghijauan di alam. Selain itu, penanaman bibit pohon juga mengajarkan kepada murid-murid tentang pentingnya penanaman pohon, mengingat munculnya pemanasan global akibat dari ulah manusia yang menebang pohon secara ilegal. Maka dari itu, kami para staff dan murid-murid Bahriatul Ulum mengadakan penanaman pohon agar bisa mengantisipasi adanya pemanasan global,” kata Muhamad Ridwan, salah satu guru Bahriatul Ulum. (*)

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5