Oleh: Muhzen Den

Sebagai orangtua, aku belum bisa memenuhi semua keinginan anak-anakku. Namun, sedikit demi sedikit aku akan memberikan sesuatu yang terbaik untuk tumbuh kembang anak-anakku.

Sebagai orangtua yang lahir tahun 80an dan menikmati masa di era 90an sampai dengan sekarang, tahu betul betapa zaman sekarang lebih banyak kemudahan dan godaan. Jika dulu untuk mengakses media, baik elektronik dan cetak harus ada upaya mencari atau mengunjungi tempat-tempat tertentu. Namun sekarang, anak-anak kita disuguhkan semua yang dulu kita inginkan hanya dengan memiliki satu alat yang terhubung jaringan internet, dan bisa mengaksesnya.

Kemudahan-kemudahan di era sekarang bagi generasi milenia, gen z, dan gen alpa mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya kita bisa mendapatkan informasi yang inginkan hanya dengan menggunakan alat pintar bernama ponsel. Kekurangannya akses informasi yang mudah tersebut kadang dimanfaatkan untuk hal kurang baik.

Oleh karena itu, aku sebagai orangtua dengan memiliki anak generasi saat ini merasa khawatir. Sebab, kemudahan yang diberikan zaman membuat anak-anak dilenakan. Anak-anak dibuat berpikir praktis dan instan tanpa tahu prosesnya.

Dengan kekhawatiran itu, aku di rumah berusaha untuk terus mendampingi mereka dalam perkembangannya. Kebiasaan atau hobi membaca buku yang aku lakukan saat dulu sebisa mungkin ditularkan kepada mereka. Berharap anak-anak dengan membaca lebih memahami informasi apa saja yang patut mereka cerna untuk dijadikan pengalaman.

Dimulai dari membacakan buku dongeng saat anak-anak mau tidur bahkan saat bermain. Sebab, buku merupakan cara terbaik untuk menemani mereka pada sama tumbuh kembangnya. Setiap orangtua ingin anak-anaknya tumbuh dengan pola didik yang baik. Makanya, mengenalkan bahan-bahan bacaan pada anak-anak agar mereka memiliki pola pikir yang baik dan kritis.

Selain itu, memberikan contoh kepada anak-anak bahwa ayah-ibunya suka membaca dengan membaca buku di depan mereka atau membelikan buku. Dengan begitu, kebiasaan orangtua yang memiliki literasi baca dapat dijadikan contoh oleh anak-anak. Meskipun godaan gawai dengan dunia digital yang mudah diakses tak bisa dihindarkan.

Di rumah, aku dan istri menyisihkan uang tidak hanya membelikan anak-anak mainan, tapi juga buku bacaan. Buku-buku yang sesuai dengan usia mereka sangat membantu dalam perkembangan otaknya.

Harapannya, jika kita sebagai orangtua menularkan kebiasaan literasi terutama membaca, kelak anak-anak punya fondasi dalam memilah informasi. Minimal mereka punya keingintahuan besar setelah menyimak atau membaca buku. Atau memiliki rujukan jelas di rumah tentang literasi baca, yakni orangtuanya.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5