Puisi Gol A Gong
HARUM BENGKULU
: Kota Cinta BK dan Fat

Aku datang ke kotamu dengan seribu satu kisah
belajar harum melati bukit barisan kepadamu.
Aku tak memiliki taman bunga Marlborough
kotaku gersang seperti gurun Sahara.

Aku terkenang merah-putih mawarmu
seperti cintaku kepadamu dengan air mata basah.
Kucari album fotomu di setiap sudut kota
kutemukan rak berdebu dan bukumu.

Sepucuk surat tergeletak di depan pintu kamar hotel.
Kau tujukan kepadaku dan isinya sama: wisma Yaso.

Aku pergi mencari kota lain.

*) 8 Juli 2012

Puisi ini menggambarkan kisah cinta Bung Karno dan Fatmawati saat pengasingan di Bengkulu! Bung Karno diasingkan ke Bengkulu oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1938-1942, dan di sanalah ia bertemu dengan Fatmawati, yang kemudian menjadi istrinya dan ibu negara pertama Indonesia.

Pemilihan kata dalam puisi ini menggambarkan suasana nostalgia dan pencarian jejak cinta sejarah yang mungkin mulai terlupakan—dengan metafora seperti “rak berdebu” dan “bukumu” yang seolah melambangkan kenangan yang tertinggal di kota itu.

Kalimat “Sepucuk surat tergeletak di depan pintu kamar hotel. Kau tujukan kepadaku dan isinya sama: wisma Yaso.” juga menarik, karena Wisma Yaso adalah tempat Bung Karno menghabiskan hari-hari terakhirnya di Jakarta. Seolah ada benang merah antara Bengkulu, cinta, dan akhir perjalanan hidupnya.

Tim GoKreaf/AI

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5