Oleh: Naufal Nabilludin-Wartawan golagongkreatif

Cilegon, 14 Februari 2025 – Program Duta Baca Masuk Sekolah, yang merupakan inisiatif dari Duta Baca Indonesia, hadir di SMP Unggulan Uswatun Hasanah Cilegon pada Jumat (14/2). Acara ini menghadirkan Gol A Gong, Duta Baca Indonesia, untuk memberikan motivasi literasi, pelatihan menulis puisi esai mini, serta kuis literasi berhadiah buku.

Para siswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Mereka tidak hanya mendapatkan inspirasi dari perjalanan hidup Gol A Gong, tetapi juga berkesempatan mengasah keterampilan menulis mereka dalam pelatihan menulis puisi esai mini 500 kata.

Dalam sesi motivasi literasi, Gol A Gong berbagi kisah hidupnya yang penuh perjuangan.

“Kelas 4 SD, saya dari pohon saat bermain tentara-tentaraan di Alun-alun Kota Serang. Tangan kiri Paman Gong membusuk dan harus diamputasi. Emak menyuruh melakukan tiga hal supaya tidak minder: membaca buku, berlatih badminton, dan mendengarkan dongeng,” kisahnya kepada para siswa.

Berbekal ketekunan, Gol A Gong bangkit dari keterpurukan dan meraih berbagai pencapaian. “Saya meraih medali emas di Asian Para Games Jepang tahun 1989 berkat badminton, menulis 130 buku karena membaca, dan kini menjadi Duta Baca Indonesia,” tambahnya.

Kisah inspiratif ini mendapat sambutan meriah dari para siswa yang semakin termotivasi menjadikan membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Acara semakin meriah dengan kuis literasi yang dipandu oleh Gol A Gong. Berbagai pertanyaan seputar K-Pop, sejarah, dan geografi diajukan kepada para siswa. Mereka yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan doorprize berupa buku dari Duta Baca Indonesia.

Pelatihan Menulis Puisi Esai Mini 500 Kata

Salah satu bagian paling menarik dari acara ini adalah pelatihan menulis puisi esai yang diikuti oleh 50 siswa terpilih dari SMP Unggulan Uswatun Hasanah Cilegon. Dalam pelatihan ini, Gol A Gong menjelaskan bahwa puisi esai adalah bentuk sastra yang sangat cocok untuk Gen Z karena berbasis peristiwa nyata dan mengajak penulis untuk melakukan riset sebelum menulis.

“Saat ini, puisi kurang populer di kalangan Gen Z. Namun, melalui puisi esai, siswa bisa belajar menangkap realitas sekitar dan menuangkannya dalam tulisan. Menulis bukan sekadar melamun, tapi pekerjaan intelektual yang membutuhkan riset dan kepekaan sosial,” jelasnya.

Gol A Gong menekankan bahwa menulis puisi esai mini adalah panggilan untuk peduli. Melalui tulisan, kita diajak membuka mata terhadap isu-isu sosial di sekitar, seperti ketidakadilan, pelanggaran hak asasi manusia, kemiskinan, diskriminasi, dan isu kemanusiaan lainnya. Menulis bukan hanya membuat isu itu terlihat, tetapi juga melatih hati untuk berempati.

Ia menjelaskan bahwa puisi esai mini 500 kata memiliki empat kriteria utama:

  1. True Story – Narasi harus berbasis pada peristiwa nyata, diperkuat dengan catatan kaki sebagai referensi.
  2. Fiksi yang Dramatis – Kisah nyata bisa diperkaya dengan unsur fiksi untuk memperkuat emosi dan karakter tokoh utama.
  3. Bahasa Puitis – Menggunakan unsur metafora, simbolisme, dan bahasa yang indah untuk menciptakan daya tarik estetis.
  4. Reflektif – Mampu menyentuh pembaca dan mengajak mereka merenungkan isu sosial yang diangkat.

Dalam sesi ini, Gol A Gong juga membagikan sepuluh tips menulis puisi esai mini 500 kata:

  • Pilih peristiwa nyata yang menggugah emosi.
  • Pastikan peristiwa tersebut pernah diberitakan di media.
  • Gunakan catatan kaki untuk memperkuat fakta.
  • Ubah kisah nyata menjadi puisi dengan narasi puitis.
  • Tambahkan unsur fiksi untuk memperkuat konflik dan emosi.
  • Gunakan bahasa komunikatif yang kaya metafora.
  • Batasi panjang puisi maksimal 500 kata (di luar catatan kaki).
  • Berikan konteks sosial sebagai pengantar puisi.
  • Tambahkan dialog atau monolog agar cerita lebih hidup.
  • Pelajari referensi seperti karya Denny JA dalam serial “Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an.”

Setelah mendapatkan materi, siswa diminta untuk memilih tema, menentukan judul, dan menulis beberapa bait puisi esai mini. Beberapa karya terbaik mendapat hadiah buku sebagai bentuk apresiasi.

Setelah sesi pelatihan ini, proses penulisan akan dilanjutkan bersama Mr. Je (Ardian Je), guru kelas menulis di SMP Unggulan Uswatun Hasanah Cilegon. Hasil akhir dari pelatihan ini akan dipublikasikan di web golagongkreatif.com dan dikompilasi menjadi buku antologi puisi esai karya siswa.

Dengan adanya kegiatan ini, SMP Unggulan Uswatun Hasanah Cilegon berharap dapat semakin membangun budaya literasi di kalangan siswa dan mencetak generasi muda yang peduli, kritis, dan kreatif melalui menulis.

Jika ada sekolah yang tertarik ingin dikunjungi oleh Duta Baca Indonesia, silakan hubungi Rudi Rustiadi di +62 877-7788-3370. Selamat membaca dan menulis!

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5