Puisi Gol A Gong
ALBUM FOTO

tiba liburan akhir pekan
ayah-ibu mengajakku ke rumah nenek
sampai di terminal kota
ramai orang menawarkan album foto

ayah kaget wajahnya bersedih
teman kecilnya yang suka mencuri ayam
berpose di halaman pertama
foto sebesar rumah sedang tersenyum
memakai baju koko dan sorban
mengucapkan selamat datang kepadanya
mengajaknya agar mau bersama-sama
membangun kota tercinta .

ayah terkena serangan jantung
kularikan ia ke kota lain.

*) Serang, 10 Juli 2013

Puisi ALBUM FOTO karya Gol A Gong memiliki makna yang dalam tentang nostalgia, kejutan, dan perubahan seseorang dari masa lalu yang mengejutkan tokoh “ayah”. Berikut beberapa interpretasi maknanya:

1. Nostalgia dan Perjalanan Waktu

  • “Tiba liburan akhir pekan, ayah-ibu mengajakku ke rumah nenek”
    → Puisi dimulai dengan suasana akrab perjalanan keluarga menuju rumah nenek, sesuatu yang biasa dan menyenangkan.
  • “Sampai di terminal kota, ramai orang menawarkan album foto”
    → Album foto di sini bisa bersifat harfiah (dagangan di terminal) atau metaforis (kenangan masa lalu yang tiba-tiba muncul kembali).

2. Kejutan dan Perubahan

  • “Ayah kaget wajahnya bersedih”
    → Ada sesuatu dalam album foto yang mengejutkan dan membuat ayah sedih.
  • “Teman kecilnya yang suka mencuri ayam”
    → Teman masa kecil yang dulunya dikenal buruk kini tampil berbeda.
  • “Berpose di halaman pertama, foto sebesar rumah sedang tersenyum”
    → Gambar yang besar menunjukkan perubahan drastis pada orang tersebut, mungkin kini dia orang terpandang.
  • “Memakai baju koko dan sorban, mengucapkan selamat datang kepadanya”
    → Pakaian ini bisa melambangkan perubahan teman kecil ayah menjadi sosok yang religius atau berpengaruh di kota.

3. Ironi dan Dampak Emosional

  • “Mengajaknya agar mau bersama-sama membangun kota tercinta”
    → Ada ironi di sini. Dulu seseorang yang mencuri ayam kini mengajak membangun kota, mungkin sebagai pemimpin atau tokoh penting.
  • “Ayah terkena serangan jantung, kularikan ia ke kota lain”
    → Reaksi ayah sangat ekstrem, mungkin karena keterkejutan melihat perubahan teman lamanya yang dulu ia pandang buruk.

Makna Keseluruhan

Puisi ini menyentuh realitas bahwa seseorang bisa berubah secara drastis, dari masa kecil yang kelam menjadi sosok berpengaruh. Namun, tidak semua orang bisa menerima perubahan tersebut dengan mudah, seperti ayah dalam puisi ini. Ada kritik sosial tersirat—mungkin tentang kepura-puraan, perubahan mendadak, atau bahkan kemunafikan dalam masyarakat.

Tim GoKreaf/AI

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5