Oleh Muhzen Den

Seringnya anak-anak sekolah belajar di ruang kelas membuat mereka cepat bosan. Anak-anak tingkat sekolah dasar khususnya memiliki daya fokus dan konsentrasi yang tidak bertahan lama. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, anak-anak cenderung untuk beradaptasi dari senggang ke tahap belajar masih kurang.

Oleh karena itu, para guru dituntut menyajikan cara atau pendekatan belajar yang ceria dan bersemangat. Peserta didik atau anak-anak murid memang memiliki cara berbeda dalam belajar (learning diferensiasi) tergantung dengan minat dan kemampuannya.

Makanya, seorang guru dituntut kreatif dan inovatif dalam mengondisikan kelas saat kegiatan belajar-mengajar. Meskipun, guru juga punya batas kemampuannya dalam mengkreasikan KBM.

Anak-anak murid tingkat sekolah dasar cenderung menyukai pembelajaran yang ceria dan semangat. Namun, adakalanya mereka juga dituntut serius dalam menyimak pembelajaran di kelas.

Biasanya, anak-anak untuk menghilangkan kebosanan saat belajar di kelas, mengajak mereka untuk belajar di luar. Bisa berkunjung ke pematang sawah atau tempat-tempat terbuka yang nyaman bagi mereka.

Selain itu, agar kelas tidak monoton, mengajak mereka main games atau permainan yang meningkatkan konsentrasi dan semangat. Setelah semuanya dilakukan, maka lanjut atau fokus belajar lagi. Sebenarnya banyak cara agar belajar bersama para siswa tampak ceria dan bermakna. Tinggal bagaimana kita atau guru mencari cara pendekatannya. Bahkan, bisa juga dengan bercerita sebelum belajar.

Menurut halodoc, cara supaya anak bisa fokus dan dapat berkonsentrasi secara maksimal? Berikut ini rekomendasi yang bisa dilakukan:

  1. Membuat aktivitas menjadi kreatif dan menarik

Seorang anak yang tidak suka matematika tidak akan fokus ke pekerjaan rumah matematika. Jadi, untuk menanganinya biarkan anak menemukan caranya sendiri menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
Mungkin anak menjadi lebih bersemangat mengerjakannya ketika terlebih dahulu bermain atau mengerjakannya di luar rumah bersama teman-teman atau apapun yang membuat dia tidak stres saat berhitung.

  1. Ikut “berpikir” bersama anak

Maksudnya supaya orangtua mengajak anak berdiskusi mengenai topik-topik atau apapun itu. Gugah anak mengemukakan pendapatnya secara tidak langsung memancing sistem kognitif anak.

  1. Permainan puzzle

Puzzle dapat secara signifikan melatih konsentrasi anak. Cobalah menjadikan membuat puzzle sebagai aktivitas rutin, sehingga anak menjadi terbiasa untuk berpikir dan fokus.

  1. Buat istirahat pendek untuk tugas-tugas sulit

Seorang anak berusia 12 tahun mungkin dapat memberikan 40 menit fokus pada sebuah proyek ketika itu dibagi menjadi dua potongan 20 menit dengan jeda lima menit di antaranya.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5