Oleh Sufriatinnisa – Peserta Kelas Menulis Rumah Dunia Angkatan 41

Serang, Februari 2025 – Rumah Dunia kembali menggelar Kelas Menulis Rumah Dunia Angkatan 41. Kelas ini dibuka untuk pelajar, mahasiswa, serta umum. Tujuan dari kegiatan ini yakni sebagai wadah untuk siapa saja yang ingin belajar menulis dan mengembangkan keterampilan menulis. Bonusnya, selain bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari tutor yang berkompeten di bidangnya. Kalian juga bisa mendapatkan relasi untuk memperluas jaringan, kesempatan baru, atau bahkan membangun persahabatan yang abadi. Materi yang diberikan diantaranya jurnalistik, esai, cerpen, novel, dan puisi.

Pertemuan pertama kelas menulis rumah dunia angkatan 41 diselenggarakan kemarin, Minggu 16 Februari 2025. Dalam kegiatan temu perdana tersebut para peserta dibuat terkesima dengan kehadiran para tutor hebat dan inspiratif dalam bidang kepenulisan. Para tutor hebat dan inspiratif tersebut diantaranya: Gol A Gong (Duta Baca Indonesia dan Pendiri Rumah Dunia), Toto St. Radik, Firman Venayaksa, Qizink La Aziva, RG Kedungkaban, Ade Ubaidil, Rudi Rustiadi, Rahmatullah Safrai, dan masih banyak tutortutor hebat lainnya.

Kegiatan kelas menulis rumah dunia angkatan 41 dibuka dengan pertemuan manis yakni perkenalan dan sharing season dengan para tutor hebat yang nantinya akan mendampingi kepenulisan para peserta. Satu kata yang cocok untuk menggambarkan perasaan mengikuti kelas menulis perdana kemarin, yakni “Mengesankan”.

Mas Gong dan Mba Tyas ternyata adalah pahlawan mulia untuk Anak-Anak Indonesia. Terutama saat sebuah film pendek Mas Gong diputar, mata mendadak bangun dan mulai tak bisa dikendalikan, hati ini mulai tak bisa menahan, melihat perjalanan tangan mulia Mas Gong dan Mba Tyas yang lagi-lagi saya sebut sebagai pahlawan untuk Anak-Anak Indonesia.

Setiap orang yang melihatnya mungkin dibuat bingung bahkan heran akan ketulusannya yang sangat luar biasa. Dalam hatiku atau hati-hati yang lain mungkin hanya dapat mendoakannya. Semoga langkahnya selalu diberi keberkahan, keselamatan, dan mendapatkan balasan Surga Firdaus aamiin yaa robbal alamiin…

Satu hal lagi yang membuatku terkesan saat mendengarkan cerita dari salah seorang tutor inspiratif Rumah Dunia bernama Mas Rahmatullah Safrai. Walau harus hidup berdampingan dengan diseleksia. Tetapi tak memudarkan semangatnya untuk tetap menulis. “Dukungan dan motivasi yang kuat dari lingkungan sekitar termasuk keluarga itu juga penting,” ujarnya saat ditemui di Cafee Rumah Dunia.

Walaupun hidup di kawasan industri beliau dapat membuktikan bahwa dirinya masih bisa eksis tanpa harus menjadi buruh pabrik bahkan bisa menjadi seorang wartawan dan penulis. Kesibukannya saat ini, yakni sering menulis esai yang berkaitan dengan keresahan masyarakat, itu pun ia lihat bukan dari sisi masyarakat melainkan dari sisi pemegang kebijakan.

Masya Allah, lagi-lagi saya dibuat kagum dan harusnya menjadi malu mendengar kisah relawan inspiratif hebat Rumah Dunia ini. Bismillah mudah-mudahan saya bisa seperti mereka walaupun masih minim akan ilmu kepenulisan dan harus banyak belajar.

Motivasi saya mengikuti kelas menulis Rumah Dunia selain ingin belajar banyak ilmu menulis dari tutor-tutor hebat dan inspiratif Rumah Dunia. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa membuat sebuah karya untuk putri saya tercinta yang bernama “Alesha”.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5