
Oleh: Alya Yasmine
Saat kita tidur, pernahkah terbayang bahwa mimpi kita adalah produk yang kita pilih dan beli sendiri? Hasil karya para produser terkenal, dibuat secara khusus untuk membuat kita merasakan sesuatu selama tidur. Itulah yang terjadi dalam cerita Toko Dallergut, sebuah toko yang menjual beragam mimpi dan hanya bisa dikunjungi saat kita terlelap.
Dallergut adalah seorang pengusaha yang memiliki toko mimpi. Berbagai macam mimpi tersedia di tokonya: mimpi bertemu dengan orang yang dicintai, mimpi menjalani hidup sebagai orang lain, mimpi bisa terbang, bahkan mimpi buruk sekalipun.
Novel ini mengisahkan hiruk-pikuk Toko Dallergut, terutama dari sudut pandang Penny, seorang karyawan baru yang memiliki rasa ingin tahu tinggi mengenai industri mimpi. Ia harus belajar tentang berbagai jenis mimpi, para manajer yang memiliki karakter unik, cara menghadapi permintaan pelanggan, hingga cara menjual mimpi yang tepat kepada orang yang tepat.
Tidak hanya kesibukan di dalam toko, diceritakan pula para produser mimpi yang memiliki keahlian tersendiri. Misalnya, Yaznooz Otra yang hebat dalam membuat mimpi menjadi orang lain dan Animola Bancho yang menciptakan mimpi bagi para binatang.

Pelanggan yang datang untuk membeli mimpi adalah mereka yang sedang terlelap. Setelah memilih mimpi yang diinginkan, pelanggan mulai bermimpi dan kemudian membayar. Uniknya, bayaran bukan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk perasaan yang timbul setelah bermimpi. Contohnya, perasaan mendebarkan atau perasaan lega yang dirasakan setelah terbangun.

Dallergut Lebih dari Sekadar Penjual Mimpi
Sosok Dallergut dalam buku ini bukan hanya sekadar pengusaha yang menjual mimpi apa saja kepada siapa saja. Ia membantu pelanggan menentukan mimpi yang paling tepat untuk mereka dan tidak akan menjual mimpi yang tidak sesuai.
Saat seorang lelaki ingin memilih mimpi bertemu mantan untuk kesekian kalinya, Dallergut menyadari bahwa mimpi tersebut semakin lama semakin kehilangan sensasi berdebar seperti dulu. Karena itu, ia tidak lagi menjual mimpi yang sama kepada lelaki tersebut. Sebaliknya, ia memberi tahu bahwa lelaki itu sudah bisa membuka hatinya untuk orang baru dan tidak perlu terus-menerus memilih mimpi yang sama hingga terjebak dalam kenangan masa lalu.
Dallergut juga banyak mengajarkan hal baru kepada Penny, si karyawan baru. Ia mengajak Penny ikut serta dalam tugas-tugas dan kunjungan penting dalam bisnis mimpi. Aktivitasnya bersama Penny memberikan banyak gambaran mengenai dunia tempat Toko Dallergut berada.
Keunikan Novel: Imajinatif dan Sarat Makna

Menurut saya, keunikan novel ini bukan hanya terletak pada industri mimpi yang diceritakan dengan kreatif, tetapi juga pada hubungan antara mimpi dan kehidupan nyata para pelanggan yang datang. Mimpi yang mereka pilih merefleksikan kejadian yang sedang mereka hadapi dalam kehidupan nyata.
Sebagai contoh, ada seorang perempuan yang diam-diam menyukai rekan kerjanya. Sudah lama ia tidak jatuh cinta, sehingga masih berusaha memahami perasaannya sendiri. Saat perempuan itu terlelap dan berkunjung ke Toko Dallergut, ia sering memilih mimpi bertemu dengan orang yang ia sukai. Mimpi tersebut menyadarkannya bahwa ia memang sedang jatuh cinta.
Tokoh-tokoh dalam buku ini unik dan memiliki karakter yang berbeda satu sama lain. Kebanyakan memiliki keahlian khusus. Misalnya, manajer toko lantai dua adalah seseorang yang sangat rapi dan tertata. Ia memiliki passion yang tinggi terhadap industri mimpi karena bercita-cita bekerja di balik layar.
Buku ini bisa dibaca oleh remaja maupun pembaca dewasa yang menginginkan bacaan ringan, tetapi penuh imajinasi. Penggambaran dunianya unik. Konsep mimpi, tidur, dan hubungannya dengan kondisi saat kita bangun menjadi hal menarik untuk dieksplorasi.
Beberapa bagian terasa terlalu simpel untuk isu yang sebenarnya cukup berat. Namun, mungkin ini memang sengaja dibuat untuk menyesuaikan dengan suasana cerita yang ringan dan ceria. Jika kalian menyukai cerita yang hangat, kreatif, dan penuh warna, buku ini cocok untuk dibaca.

Tentang Penulis
Alya Yasmine (Alya) berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur. Ia suka membaca buku di waktu luang. Resolusi tahun barunya adalah membaca lebih banyak buku dan menulis lebih banyak.

RAK BUKU mulai Mei 2024 tayang satu minggu sekali, setiap hari Rabu. Rak Buku adalah resensi buku. Upayakan tulisannya membangun suasana lokasi membaca, personal literatur. Boleh juga menulis seperti catatan perjalanan. Panjang tulisan 500 hingga 700 kata. Honor Rp100 ribu. Sertakan foto diri, bio narasi singkat, identitas buku, nomor WA, rekening bank, foto-foto cover buku, penulisnya sedang membaca bukunya. Kirim ke email golagongkreatif@gmail.com dan gongtravelling@gmail.com dengan subjek: Rak Buku.
