
Tim ini benar-benar jauh dari harapan, tanpa mengurangi rasa hormat dengan perjuangan mereka. Namun sejak awal tim ini dibentuk pun cara bermain hingga progress mereka tidak terlihat, tidak ada perubahan.
Bagaimana jarak pemain yang sangat jauh, transisi buruk, passing banyak error, dan kebingungan dalam membangun serangan. Bagaimana kita bisa mencetak gol jika didalam kotak hanya ada 1 pemain? Itu sudah jadi poin-poin dimana tim ini memang dari awal diprediksi sulit untuk bisa melaju jauh.

Admin sedikit khawatir dengan masa depan Timnas kita, sebenarnya kalau dilihat generasi 2005 ini juga tidak jauh beda dengan generasi 2003 dalam cara bermain. Mohon maaf, tapi dua generasi ini tidak ada yang spesial, mungkin hanya Marselino Ferdinand yang bisa diharapkan, sementara pemain lain belum terlihat. Ini jauh dibandingkan generasi sebelumnya, generasi 1999 dan generasi 2001.
Jadi apakah generasi terbaik Timnas yang bisa bersaing di Asia itu hanya terhenti di generasi 2001 (Arhan cs)?
Apa yang salah, sehingga generasi 2003 dan 2005 jauh dibawah ekspetasi? Bagaimana masa depan Timnas kita, mungkin masih lama akan kita rasakan dampaknya, tapi admin harap pemain-pemain dari dua generasi ini, terutama yang berlabel Timnas bisa meningkatkan kemampuannya.
Sementara PSSI juga harus putar otak terkait hal ini, jangan hanya fokus naturalisasi, tapi soal pembinaan hingga kompetisi usia muda juga harus diperhatikan
Sumber Jaya Idzes/Timnas Road to Pildun <3
