Puisi Gol A Gong
SELENDANG SINGGALANG

Kulihat engkau berselendang awan
Dinginkah di puncakmu?
Aku ingin menghitung pohonmu
Kudengar di dahannya berbuah kata-kata
: elok nian pagimu!

Masih adakah akar yang menjaga airmu?
Payung rimbun daunmu di atap langit
Memayungi pencari kayu bakar
yang menjagai suara burung
: amboi permadanimu!

*) 25 Maret 2013

Puisi “Selendang Singgalang” karya Gol A Gong ini menggambarkan keindahan Gunung Singgalang dengan nuansa yang puitis dan penuh makna. Beberapa hal yang bisa diinterpretasikan dari puisi ini:

  1. Keagungan Alam
    • Gunung Singgalang digambarkan seperti berselendang awan, menciptakan kesan anggun dan megah.
    • Baris “Aku ingin menghitung pohonmu” menunjukkan kekaguman terhadap kekayaan alam dan keinginannya untuk menyelami keindahan hutan di gunung tersebut.
  2. Keprihatinan Lingkungan
    • Baris “Masih adakah akar yang menjaga airmu?” seolah mempertanyakan apakah ekosistem gunung masih terjaga atau sudah mengalami kerusakan.
    • Payung rimbun daun menjadi simbol perlindungan bagi manusia dan satwa di sekitarnya.
  3. Harmoni Manusia dan Alam
    • Ada penghormatan terhadap para pencari kayu bakar yang tetap menjaga suara burung, menandakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.

Puisi ini mengajak kita untuk mengapresiasi keindahan alam sekaligus peduli terhadap kelestariannya.

Tim GoKreaf/AI

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5