Puisi Gol A Gong
AKU DIKALAHKAN KOTAKU

Kau menikamku berkali-kali
Dari segala penjuru mata angin
Mengusirku tanpa surat pemecatan

Kukerek bendera berdarah
setengah hati tiang berkarat
: aku tak beralamat.

*) Serang 30 Maret 2013

Dalam keseluruhan, puisi “Gol A Gong” ini adalah sebuah karya yang kuat dan emosional terhadap kotanya, yang dipenuhi kemunafikan dan perilaku koruptif sehingga ada perasaan kekalahan dan kehilangan karena nurani sudah mati.

Tema
Tema puisi ini adalah kekalahan, kehilangan, dan perasaan putus asa. Penyair menggambarkan dirinya dikalahkan oleh kotanya sendiri, yang berisi orang-orang munafik, tamak, dan koruptif.

Imaji dan Metafora
Puisi ini kaya akan imaji dan metafora yang kuat. Contohnya:

  • “Kau menikamku berkali-kali” – metafora yang menggambarkan kekalahan penyair karena orang-orang yang diberi amanah ternyata munafik, ingkar kapa janjinya.
  • “Mengusirku tanpa surat pemecatan” – metafora yang menggambarkan perasaan penyair yang diusir tanpa alasan yang jelas, yang mengandung arti komitmen dilanggar oleh mereka yang memegang jabatan.
  • “Kukerek bendera berdarah setengah hati” – metafora yang menggambarkan kekalahan dan kehilangan penyair, kesdihan dan duk medalam karena orang-orangnya telah mati jiwanya, mat nuraninya. Penulis berduka cita.
  • “Tiang berkarat : aku tak beralamat” – metafora yang menggambarkan perasaan penyair yang tidak memiliki tempat atau identitas, bingung dan kehilangan arah karena tak memiliki teman dengan idealisme yang sama.

Emosi
Puisi ini mengungkapkan emosi yang kuat, seperti kekalahan, kehilangan, putus asa, dan kesepian. Penyair menggambarkan dirinya sebagai orang yang dikalahkan dan diusir dari tempatnya sendiri dalam arti dia terbuang dari sistem yang korup.

Struktur dan Bahasa
Puisi ini memiliki struktur yang sederhana, dengan baris-baris yang pendek dan langsung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sederhana, namun efektif dalam mengungkapkan emosi dan imaji.

Konteks
Puisi ini ditulis pada tanggal 30 Maret 2013, di Serang. Konteks ini dapat memberikan petunjuk tentang latar belakang penyair dan inspirasi yang memunculkan puisi ini. Jika ditelaah, kota Serang yang notaene ibu kota provinsi Banten dilanda kemelut. Orang-orang pentingnya mulai dari pejabat puncak hingga pengusaha ditangkap KPK dan dijebloskan ke penjara karena korupsi.

Tim GoKreaf/AI

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5