Oleh: Fauzi

Disclaimer dulu ya! Saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun, hanya ingin membagikan pengetahuan pribadi. Hehehe.

Sejatinya, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda. Namun, menurut saya, pernyataan tersebut kurang tepat dan kurang lengkap. Kenapa begitu? Yang dimaksud “berbeda” bukanlah kebutuhannya, melainkan harga yang harus dibayar untuk memenuhi kebutuhan itu. Karena definisi kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan untuk bertahan hidup, maka pada dasarnya manusia hanya membutuhkan makanan dan minuman.

Ada teori yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga jenis: primer, sekunder, dan tersier. Sayangnya, banyak orang di zaman sekarang sulit membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana yang hanya keinginan. Nah, dari sinilah sering muncul masalah hutang.

Hutang sebenarnya bisa menjadi alat yang berguna, misalnya untuk membeli rumah atau membangun bisnis. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, hutang yang berlebihan bisa merusak kesehatan finansial (financially unhealthy). Akibatnya, seseorang bisa mengalami stres, kesulitan menabung, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Agar terhindar dari jeratan hutang berlebih, berikut beberapa cara ampuh yang bisa dilakukan:

1. Buat Anggaran Keuangan yang Realistis

Langkah pertama untuk menghindari hutang berlebih adalah dengan membuat anggaran keuangan yang jelas. Tentukan berapa penghasilan yang didapat setiap bulan, lalu alokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan. Dengan memiliki anggaran yang disiplin, seseorang bisa lebih bijak dalam mengelola uang tanpa harus berutang.

2. Hindari Cicilan/Kredit

Menurut saya, cara terbaik adalah jangan membeli barang kalau uangnya belum cukup, karena bisa mengganggu kebutuhan lain.

Kemarin, saya mengikuti seminar tentang healthy financial yang diadakan oleh SOKO FINANCIAL. Salah satu narasumber berkata:

“Kalau ingin membeli suatu barang, usahakan jumlah uang yang dimiliki lebih banyak 10 kali lipat dari harga barang tersebut.”

Artinya, jika ingin membeli barang seharga Rp10.000, maka harus memiliki Rp100.000. Jika ingin membeli barang seharga Rp1.000.000, maka harus punya Rp10.000.000, dan seterusnya. Langkah ini sangat efektif untuk menghindari hutang berlebih.

3. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Saya tahu, poin ketiga ini mungkin terasa menyinggung. Kalau merasa tersinggung, berarti kamu berada di lingkungan yang saling adu gengsi.

Salah satu alasan saya mengambil judul skripsi terkait perilaku konsumtif adalah karena banyak orang masih terjebak dalam lingkungan yang tidak sehat, yaitu berlomba-lomba untuk terlihat lebih mewah. Saya pernah membaca berita tentang orang yang menyewa iPhone hanya agar terlihat keren saat nongkrong. Inilah contoh nyata dari gaya hidup konsumtif yang akhirnya bisa membuat seseorang berhutang.

4. Berhutang Boleh, Tapi…

Saya menyarankan untuk menggunakan hutang hanya untuk hal yang produktif, seperti modal usaha atau investasi yang bisa menghasilkan pendapatan di masa depan. Selain itu, jika harus berhutang, pastikan kamu mampu melunasinya. Jangan sampai jumlah hutang lebih besar dari penghasilan.

5. Kerja Keras dan Cerdas

Yang paling penting: jangan malas! Manfaatkan peluang yang ada.

Misalnya, jika halaman rumah luas, jangan hanya digunakan untuk menimbun sampah. Cobalah menanam pohon yang bisa dikonsumsi, seperti pisang, mangga, jambu, cabai, atau rambutan. Jika memungkinkan, bisa juga beternak kambing, sapi, atau unggas. Itu hanya contoh kecil, masih banyak peluang lain yang bisa dimanfaatkan.

Seperti kata Bill Gates:

“Jika kamu dilahirkan miskin, itu bukan salahmu. Tapi jika kamu mati dalam keadaan miskin, berarti itu salahmu.”

Kesimpulan

Menghindari hutang berlebih adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan finansial. Dengan membuat anggaran yang disiplin, menghindari cicilan, mengurangi gaya hidup konsumtif, serta bekerja keras dan cerdas, seseorang bisa menjaga kestabilan keuangan dan hidup lebih tenang.

Ingat! Hutang yang tidak terkendali bukan hanya merusak kondisi finansial, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental, kehidupan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Kelola uang dengan bijak agar masa depan finansial tetap sehat dan stabil!

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5