
Oleh Jordy Alghifari Harris
Pada suatu hari, aku, Accordion, dan Kharis mengajak aku untuk mengontrak rumah agar biaya sewa lebih murah karena rame-rame. Kami mulai mencari rumah yang dikontrakkan.
Singkat cerita kami sudah menemukan rumah yang tinggal siap huni. Sudah lengkap semua peralatan rumah. Tapi, kalau kami bertiga yang mengontrak jatuhnya masih sangat mahal. Akhirnya kami memutuskan untuk merekrut teman-teman kampus lainnya.

Kami mulai menanyakan ke anak-anak kampus, siapa tahu ada yang tertarik. Berhari-hari aku, Accor, dan Kharis mencari orang-orang yang tertarik nge-kos bersama. Akhrinya kami mendapatkan orang-orang yang ingin mengontrak bareng. Kami memutuskan untuk berkumpul dan nongkrong bareng, berkenalan dan mencairkan suasana.

Pada 5 November 2022, kami sudah resmi mengontrak rumah rame-rame. Ada aku, Accor dan Kharis (dari batam), Rey dan Domminggos (dari Medan), Alvin (dari lampung), dan Dandy (dari kalimantan). Makin rame aja, untungnya mereka semua suka diajak jalan jalan.
Satu minggu kami sibuk mengurus memindahkan barang-barang dari kos lama ke kontrakan baru. Akhirnya makin banyak orang yang datang untuk main ke kontrakan, hampir 1 angkatan kampusku mendatangi kontrakan kami. Dan beberapa kawan kontrakan membawa temannya main ke kontrakan. Jadinya, kami banyak kenalan dan relasi.


Kami berdiskusi tentang persayaratan rumah, menentukan nama untuk kontrakan kami, menentukan kamar tidur masing-masing, menentukan jadwal piket masing-masing, dll. Kami menamakan kontrakan ini Scene Project, yang artinya setiap bagian, itu bagian project. Kami selalu bersama sama.
Berbulan bulan kami tinggal bersama, berkelana bersama, bercanda bersama. Suka,duka, di hadapai bersama-sama. Mereka sudah aku anggap keluarga ke-2., karena mereka lah yang mensupport, mengajak berkembang, saling merangkul, saling mengingatkan satu sama lain, dan kebaikan lainnya.



Sekarang kami sudah mengontrak hampir 3 tahun, banyak sekali memori yang sudah kami buat bersama-sama. Dari Semester 1 hingga sekarang sudah semester 5 akhir, kami bersama sama, sebentar lagi akan berpisah dan kembali ke kampung halaman masing-masing. Tanpa mereka hidup aku tidak akan berwarna, tanpa mereka pasti aku akan pulang ke kampug halaman, tanpa mereka pasti aku tidak akan menjadi sekarang.




Terimakasih untuk teman teman Scene Project. Walaupun ada problem internal tapi tetep diselesaikannya secara ngomong langsung tanpa adanya perkelahian. Terima kasih untuk anak-anak Scene project, kalianlah bukti nyata dalam proses hidupku dan membantu dalam proses hidupku. Sebentar lagi kita akan berpisah, Scene Project akan selalu dikenang dalam hati.

Suatu saat nanti, setelah Scene Project berpisah, aku harap semoga tetap saling menjaga silaturahmi satu sama lain, menjaga komunikasi satu sama lain, mengajak terlibat di satu project satu sama lain, semoga bisa sukses satu sama lain tanpa harus ada yang menjatuhkan.
*) Jogja, 29 Februari 2025

