Oleh: Zaeni Boli

Meski Muslim di Larantuka merupakan minoritas, soal toleransi jangan pernah diragukan di daerah kami. Jika di beberapa bagian Indonesia lain minoritas mengalami kesulitan membangun rumah ibadah, di tempat kami justru kawan-kawan dari agama lain sering turut ambil bagian dalam pembangunan tersebut.

Maka tak heran, menjelang bulan suci Ramadhan, daerah kami—khususnya Larantuka—memiliki agenda khusus yang juga bisa dinikmati sebagai sebuah tradisi budaya, yakni pawai Ramadhan. Beberapa hari lalu sempat diadakan pawai Ramadhan, tetapi saya belum berkesempatan menyaksikannya. Baru pada 28 Februari 2025, saya melihat iring-iringan pawai Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Baru, Larantuka, Flores Timur.

Pawai ini berlangsung dengan tertib dan rapi, diikuti oleh barisan panjang masyarakat yang antusias menyambut bulan suci Ramadhan, bulan yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Kebahagiaan ini juga dirasakan oleh kami di Larantuka, Flores Timur. Pawai Ramadhan menjadi sebuah pertanda akan datangnya bulan suci yang disambut dengan penuh sukacita.

Menurut keterangan Sifa dan Maya, yang turut menyaksikan pawai ini, di Adonara Timur—masih di Flores Timur, tepatnya di Lamahala—pawai Ramadhan jauh lebih panjang dan meriah. Hal ini disebabkan oleh jumlah komunitas Muslim yang lebih besar di sana.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5