Oleh: Rudi Rustiadi-Presiden Rumah Dunia

Membaca bacaan para mentor. Kemarin saat Qizink jadi mentor Kelas Menulis Rumah Dunia angkatan 41, menyampaikan materi feature. Qizink merekomendasikan sebuah buku untuk dibaca oleh para peserta; Jurnalisme Sastrawi karya Andreas Harsono dkk. Sontak moment itu menerbangkan ingatan saya ketika menjadi peserta kelas menulis Rumah Dunia angkatan 23 tahun 2014 silam. Bersama daru dan Ade.

Saat belajar menulis di Rumah Dunia, para mentor tidak pelit dan merahasiakan bacaan. Mereka justru senang jika peserta kelas menulis juga membaca buku yang mereka baca. Sehingga nanti akan nyambung dan terjadi diskusi. Itu juga yang saya lakukan saat menjadi peserta kelas menulis, jika Abdul Salam, Ardian Je, Jack Alawy, Hilman Lemri, Firman Fenaykasa, merekomendasikan sebuah buku saya langsung mencarinya di perpustakaan Rumah Dunia.

Saat itu momen itu menjadi hal yang mengasyikan. Mencari buku di rumah dunia seperti mencari harta karun. Jika beruntung menemukan, hati akan dipenuhi kembang api yang meledak-ledak. Jika pun tidak menemukan saya akan membelinya di toko buku. Jarang sekali saya meminjam. Karena rasa tidak enakan. Takut bukunya hilang atau rusak.

Kata orang usaha tidak akan menghianati hasil. Meski tidak banyak buku yang saya tulis, tapi kemampuan menulis saya tidak malu-maluin jika bersaing di level provinsi. Beberapa kali saya menulis di majalah sastra, di tahun 2018 hampir setiap pekan saya menulis esai di koran lokal yang berbeda-beda, saya juga pernah menjuarai lomba-lomba kepenulisan.

Saya bersyukur bisa belajar menulis di Rumah Dunia. Kemampuan menulis yang saya miliki bermanfaat untuk pekerjaan saya saat ini. Momen pertemuan kelas menulis angkatan 41 kemarin benar-benar sentimentil. Saya bernostalgia ke 10 tahun lalu.

Saat ini saya diamanahi untuk menjadi presiden Rumah Dunia 2025-2030. Saat kemarin diminta menutup pertemuan kelas menulis, saya mengatakan hal yang sama dengan apa yang saya tulis di atas. Setelah ditutup, beberapa peserta lalu masuk ke area dalam Rumah Dunia. Saya lihat mereka masuk ke perpustakaan. Ah, momen yang haru. Peristiwa 10 tahun lalu yang tidak akan pernah bisa dan akan saya lupakan.

Terima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung gerakan Rumah Dunia. Semoga Allah memberikan keberkahan pada kita semua.

Selamat ulang tahun Rumah Dunia.

Rudi Rustiadi
Presiden Rumah Dunia

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5