Oleh: Naufal Nabilludin

Mungkin mimpi ini terlalu sulit untuk digapai, tapi tidak ada yang tidak mungkin bagi kehendak Allah SWT, apalagi ini bulan suci Ramadan. Sebagai seorang penggiat seni, saya memiliki mimpi untuk bisa ikut residensi ke luar negeri.

Hal ini tentu tidak mudah, terutama karena kendala bahasa. Namun, peluang selalu ada—hanya saja, belum cukup banyak mentor berpengalaman yang bisa membimbing, khususnya di daerah kami, di mana kesenian masih menjadi sesuatu yang langka dan tak banyak orang menekuninya, terutama seni pertunjukan teater.

Meski begitu, saya tetap bermimpi. Paling tidak, satu atau dua kali sebelum menginjak usia 50, pengalaman itu bisa datang kepada saya sebagai sebuah pembelajaran dan api semangat dalam berkesenian.

Adapun tujuan yang saya impikan adalah ke Singapura, mungkin ke Eropa—entah di negara mana—atau bisa juga ke Jepang. Dari upaya saya berjejaring, sebenarnya peluang itu perlahan mulai terbuka. Tinggal bagaimana saya menguatkan niat dan keberanian untuk benar-benar mencoba.

Tekad dan keinginan yang kuat bukan tidak mungkin mengantar kita ke titik tujuan. Fokus dan berdoa juga menjadi bagian dari jalan menuju cita-cita. Yang terpenting, tidak berhenti berharap dan berjuang. Semoga Allah memberikan jalan terbaik bagi kita yang berani bermimpi untuk mengikuti residensi ke luar negeri. Amin.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5