Oleh: Rowan

Setiap buku memberikan kesan terhadap pembacanya. Lembaran-lembaran itu akan hidup di kepala, mengendap menjadi pedoman, makna, atau sekadar debu yang ditimpa air. Buku ini berjudul Senja yang Paling Tidak Menarik karya Arswendo Atmowiloto. Arswendo adalah salah satu penulis Indonesia yang produktif di era Orde Baru. Buku ini adalah kumpulan cerita pendek yang menceritakan pelbagai kejadian yang membuatku merasa terkejut, bersimpati, sedih, dan sedikit tertawa.

Buku ini mayoritas aku lahap di kereta. Selain terlihat keren (pencitraan), itu juga menjadi kebiasaan baik. Aku harus membunuh waktu sekitar empat jam untuk sampai ke tujuan. Minimal seminggu sekali aku melakukannya, dan… membunuh waktu dengan membaca buku adalah pilihan terbaik dari yang terbaik.

Dalam keramaian gerbong, aku dibawa ke banyak dunia oleh Arswendo. Aku dibawa ke masa ketika para partisipan PKI ditahan, lalu ke rumah seorang anak yang membenci kebaikan-kebaikan ibunya, hingga ke dalam kamar seorang perempuan yang bersama lelaki sok gagah padahal pengecut. Arswendo memiliki banyak dunia dalam buku ini. Kau ingin ke mana? Jangan terburu-buru ketika memasuki dunia Arswendo. Jika kau terburu-buru, kau akan kehilangan makna dalam ceritanya.

Ada beberapa pesan yang aku dapat setelah membaca buku ini:

Pertama, milikilah belas kasih, tapi jangan naif.

Maksudku, kamu harus membantu orang lain, tapi jangan sampai merasa dibodohi. Dalam salah satu cerpen, ada tokoh utama yang memohon kepada polisi agar bisa membebaskan kakaknya dengan alasan ibunya yang sekarat ingin melihat anaknya.

Tapi polisi itu, dengan berbagai alasannya, tidak bisa membebaskannya, walau hanya sesaat. Hingga akhirnya muncul satu momen ketika itu bisa terjadi, tetapi harus menunggu keesokan harinya. Sayangnya, ketika hari itu tiba, pertemuan itu tidak pernah terjadi.

Ada juga cerpen tentang seseorang yang memohon kepada orang dermawan untuk membeli radionya. Setelah radionya dibeli, orang itu segera pergi. Setelah dicek, ternyata radionya rusak.

Kedua, berbuat baiklah sampai membuat bingung orang terdekat, tapi jangan berlebihan.

Dalam salah satu cerpennya, Arswendo menciptakan sosok ibu yang kebaikannya luar biasa. Ia selalu memberikan makanan untuk orang lain, menjadikan rumahnya tempat pelatihan untuk perempuan dan anak-anak, serta rajin menyumbang ini-itu.

Namun, di sisi lain, ada anaknya yang tidak setuju dengan kebaikan sang ibu karena dianggap berlebihan. Misalnya, ia pernah tidak makan semalaman karena nasi yang seharusnya menjadi jatahnya malah diberikan kepada orang lain, sementara ibunya hanya mengandalkan uang pensiunan suaminya yang terbilang kurang cukup.

Menurutku, sebaiknya kebaikan yang kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita. Tidak perlu memaksakan diri.

Ketiga, kejahatan yang dilakukan oleh orang terdekat bisa berdampak pada diri sendiri.

Berapa banyak keluarga atau teman yang berbuat jahat, lalu menyeret orang-orang terdekatnya? Ada salah satu cerpen dalam buku ini yang tokohnya tampak baik sepanjang cerita. Benar-benar baik. Tapi di akhir cerita, ia dipukuli. Kenapa? Karena ia mengenakan pakaian adiknya—adiknya yang ternyata telah berbuat jahat.

Buku ini akan membawamu ke realitas kehidupan, bahwa perasaan manusia tidak hanya sekadar hitam dan putih. Ada perasaan-perasaan lain di luar keduanya yang tidak bisa dijelaskan jika belum pernah mengalaminya sendiri. Buku ini cocok untuk membunuh waktumu secara perlahan, menyelesaikan labirin kehidupan yang diciptakan oleh jari-jemari Arswendo.

Identitas Buku

Judul: Senja Yang Paling Tidak Menarik
Penulis: Arswendo Atmowiloto
Penerbit: Indonesia Tera
Tahun Terbit: 2019
Halaman: 158 hlm.
Kategori: Cerpen
Kelas: Sastra
ISBN: 978-979-9375-12-4

Bionarasi:

Namaku Robi Setiawan. Aku memiliki nama pena: Rowan. Salam kenal semua! Aku lahir di Jakarta dan menempuh pendidikan S1 di Banten. Saat ini, aku masih seorang mahasiswa.

Ah iya, aku punya buku, loh! Judulnya Selangkah Demi Selangkah. Tidak banyak yang bisa kuceritakan di sini. Kunjungi Instagramku, ya: @rowan_2403. Terima kasih!

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5