Anakku yang gen Alpha bertanya, “Untuk apa puasa, Ayah? Bikin pusing! Lapar! Haus! Lemes, tau!” Waktu aku kecil, ayah dan ibuku tidak memaksakan aku untuk puasa. Mereka hanya mencontohkan saja. Bangun untuk sahur, aku ikut. Jika lapar, mreka tidak melarangku berbuka.

Ayah dan ibuku, pelan memberitahu tentang Surah Al-Baqarah ayat 183, artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Secara garis besar, ayat ini adalah dalil diwajibkannya puasa Ramadhan

Tapi tanpa sadar, setelah dewasa, aku menyadari bahwa ternyata puasa dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak seusiaku waktu itu, di antaranya:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh: Puasa dapat merangsang aktivitas sel darah putih dan daya tahan tubuh. 
  • Mencegah kelebihan berat badan: Puasa dapat membantu anak untuk tidak mengalami kelebihan berat badan. 
  • Mengajarkan disiplin: Puasa dapat mengajarkan anak untuk disiplin dan bersabar. 
  • Mengajarkan empati: Puasa dapat mengajarkan anak untuk berempati dan peduli. 
  • Mengajarkan sederhana dan tidak boros: Puasa dapat mendidik anak untuk menghargai dan mensyukuri apa yang dimilikinya. 
  • Mengajarkan nilai-nilai agama: Puasa dapat menjadi sarana belajar agama untuk anak. 
  • Melatih fisik: Puasa dapat melatih fisik anak. 
  • Membangun hubungan sosial: Puasa dapat membantu anak untuk membangun hubungan sosial yang lebih sehat dengan orang lain. 

Alhamdulillah, hingga sekarang aku baik-baik saja. Aku bisa berkarir dengan bagus, bergaul cukup luas, membangun relasi secara profesional. Jadi kesimpulannya, kepada para orang tua, contohkanlah dengan baik kepada anak-anakmu ketika sedang bulan ramadhan.

Tim GoKreaf/Internet

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5