Puisi Gol A Gong
KATAK DAN HUJAN

Seekor katak berenang di kolam
ia selalu meminta kepada hujan

seekor katak melompat
ke dalam tempurung
ketika hujan
meminta kepadanya
kolam dibersihkan

katak bersembunyi
di dalam tempurung
ia tak mau
membersihkan kolam
katak hanya ingin
hujan memberinya air

kemudian hujan
meminta tolong
kepada Tuhan

: katak diubah Tuhan
menjadi keledai

*) Rumah Dunia 9 Maret 2014

Puisi Katak dan Hujan karya Gol A Gong mengandung pesan moral yang dalam melalui simbolisme sederhana. Berikut beberapa makna yang bisa diambil dari puisi ini:

1. Simbolisme Katak dan Hujan

  • Katak melambangkan seseorang yang hanya ingin menerima tanpa mau berusaha atau berkontribusi.
  • Hujan bisa diartikan sebagai berkah atau rezeki yang selalu diharapkan oleh seseorang, tetapi juga mengandung tuntutan untuk berbuat sesuatu.

2. Kritik terhadap Sikap Pasif dan Egois

  • Katak yang hanya ingin menerima air dari hujan tetapi menolak membersihkan kolam mencerminkan orang yang hanya ingin mendapatkan manfaat tanpa mau berusaha atau berkontribusi.
  • Katak yang bersembunyi di tempurung menunjukkan sikap menghindar dari tanggung jawab.

3. Konsekuensi dari Sikap Malas dan Tidak Peduli

  • Karena keengganan membantu, hujan meminta pertolongan kepada Tuhan, dan akhirnya katak diubah menjadi keledai, simbol dari kebodohan dan kerja keras yang tak berarti.
  • Ini bisa diartikan sebagai akibat dari kemalasan—ketika seseorang hanya ingin menerima tanpa berbuat apa-apa, ia bisa kehilangan posisinya dan malah terjebak dalam keadaan yang lebih buruk.

4. Pesan Moral

  • Jangan hanya berharap pada keberuntungan atau bantuan tanpa mau berusaha.
  • Jika kita menolak melakukan kewajiban atau tanggung jawab, bisa jadi kita akan kehilangan hak-hak yang kita harapkan.

Puisi ini, dengan gaya sederhana dan alegori yang kuat, memberikan teguran halus namun mendalam tentang pentingnya kerja keras, tanggung jawab, dan berbagi peran dalam kehidupan.

REDAKSI: Tim Redaksi golagongkreatif.com sengaja berdialog dengan ChatGPT tentang puisi-puisi Gol A Gong. Kita akan melihat sejauh mana kecedasan buatan ini merespon puisi-puisi Gol A Gong. Supaya tidak salah paham, puisi-puisinya ditulis asli oleh Gol A Gong. Kebanyakan puisi-puisi lama. Semoga metode adaptasi dengan kecerdasan buatan ini membuka wawasan berpikir kita tentang isi hati penyair. Selebihnya, kita tertawa bahagia saja, ya.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5