
Oleh: Zaeni Boli
Tak terasa, puasa Ramadhan tahun ini sudah memasuki minggu kedua. Ada banyak cerita menarik selama menjalani ibadah puasa—doa dan harapan yang dilangitkan. Namun, tak semua harus segera terealisasi. Beberapa di antaranya diharapkan terwujud, seperti baju lebaran untuk keluarga.
Namun, muncul pertanyaan lain: Apakah baju lebaran itu kebutuhan, kewajiban, atau bukan keduanya?
Bagi mereka yang berkecukupan secara materi, hal ini bukan masalah. Bagi anak-anak, mungkin baju lebaran dianggap sebagai kewajiban orang tua. Siapa sih yang tidak ingin tampil istimewa di hari Lebaran? Tapi, tidak semua orang seberuntung mereka yang mampu.

Lalu, bagaimana solusinya? Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah berbagi kebahagiaan. Bagi orang-orang yang berkecukupan dan memiliki rezeki lebih, mungkin bisa mulai berpikir dan bertindak untuk berbagi, misalnya dengan memberikan baju lebaran, kebutuhan pokok, atau sembako kepada mereka yang membutuhkan.
Memang ada anjuran untuk memakai pakaian terbaik saat Lebaran, tetapi pakaian terbaik tidak harus baru. Yang lebih penting adalah niat dan ketulusan, karena itulah yang akan Allah SWT nilai dari perjalanan ibadah puasa kita tahun ini.
Semoga kebahagiaan Ramadhan dan Idulfitri tersebar ke seluruh negeri, dan kita semua dilimpahkan rezeki yang baik serta halal.

