Oleh: Muhzen Den

Istilah YONO akhir-akhir ini makin terdengar di media sosial. Istilah itu bukanlah nama dari seorang figur, tetapi sebuah tren gaya hidup yang kini mulai menggeser YOLO.

YOLO sendiri memiliki kepanjangan dari You Only Live Once. Mengutip Cambridge Dictionary, istilah ini merujuk ke gaya hidup yang mementingkan kebahagiaan dan kenyamanan, walau terkadang apa yang dilakukan konyol dan berbahaya.

Lalu, apa itu YONO yang mulai dilirik Gen Z di dunia, termasuk Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

Gaya Hidup yang Sederhana dan Bijak

Jika YOLO adalah You Only Live Once, YONO merupakan singkatan dari You Only Need One. Mengutip The Korea Times, istilah ini mengacu pada pola konsumsi melibatkan pengurangan pengeluaran yang tidak perlu.

Filosofi ini benar-benar mengubah persepsi seseorang tentang antara kebutuhan atau keinginan. Filosofi YONO lebih mengutamakan apa yang dibutuhkan dalam hidup, bukan tentang apa yang diinginkan.

Contohnya, kehidupan media sosial selalu memaksa seseorang untuk mengikuti suatu tren yang sering kali membuang-buang uang. Pengguna media sosial menjadi FOMO (Fear of Missing Out) alias takut atau cemas jika ketinggalan tren.

Berbeda dengan penganut YONO yang memprioritaskan pengeluaran terhadap kebutuhan mendasar, barang yang berguna dan multifungsi, investasi jangka panjang, dan sebagainya.

Jika awalnya sering membeli baju atau tas mewah, sekarang berganti ke baju atau tas dengan biaya yang masuk akal. Selain itu, mereka lebih memilih mengonsumsi makanan terjangkau yang bergizi daripada makan di restoran mewah yang dipatok jutaan rupiah.

Adanya Nilai Keberlanjutan

Penganut gaya hidup YONO tidak hanya sekadar mengedepankan nilai minimalisme dan kesederhanaan saja. Mengutip detikjateng, mereka juga mengadopsi nilai keberlanjutan dalam hidup.

Cara menerapkan nilai keberlanjutan adalah dengan membeli produk-produk yang ramah lingkungan atau berkontribusi langsung ke lingkungan. Contohnya, kamu sudah berhenti menggunakan kantong plastik sekali pakai dan mulai menggunakan tas belanja yang dapat digunakan beberapa kali.

Selain itu, kamu juga mulai berhenti membeli baju-baju yang berkonsep fast fashion karena dampaknya tidak baik untuk lingkungan. Bisa juga dimulai dengan membeli botol minum dengan harga terjangkau, menggunakannya beberapa kali, dan tidak FOMO membeli botol minum yang harganya jutaan rupiah hanya demi gengsi belaka.

Nah, itu dia gaya atau filosofi hidup YONO atau You Only Need One. Apakah kalian penganut YONO atau YOLO?

Berbagai sumber/beautynesia.com

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5