
Kamu tahu kan, rasanya rindu?
Keinginan menemukan, namanya.
Jika tak ingin bertemu, tidak berarti membenci.

Sore ini,
rinduku tumpah di sini.
Di antara senyum cerah kanak-kanak dan buku-buku tebal sebagai alas menggambar.
Aku menawarkan diri membacakan untuk mereka. Kukira hanya balita yang akan tertarik, tapi remaja pun tak menampik.

Beberapa anak lelaki menyela dan mencari perhatian, menebak alur kisah.
Aku turuti tebakan mereka, tapi alur di buku ternyata berbeda.
Aku sama sekali tak menyalahkan si penebak, bahkan memancing yang lain agar ikut menduga-duga, apa yang terjadi dengan tokoh utama.

Kamu tahu, anak-anak lelaki bandel memang selalu mencari perhatian dengan ide mereka yang aneh, liar tapi cerdas sesekali.
Benar katamu, jangan membenci anak bermasalah. Mereka butuh didekati dan didengarkan.
Bukankah orang dewasa pun begitu?


Kamu pasti tahu rasanya rindu.
Kukirim pixel demi pixel.
Karakter demi karakter.
Mengarungi angka biner.
Melambai manis di linimasamu.
Tias Tatanka

