
Sekarang menulis novel dengan tema drama keluaga. Hati-hatri ketika menulisnya. Sering saya temui orang menuls dengan kalimat seperti ini:
“Yasmin hatinya terluka karena suami selingkuh. Kata orang-orang di kantornya, suaminya kedapatan selingkuh di mal bersama seorang perempuan cantik.”

Sangat berbeda dengan kalimat di bawah ini:
“Ayah selalu bilang, sambal buatan Ibu bisa menyembuhkan hati yang luka—maka setiap kali mereka bertengkar, Ibu akan mengulek dengan geram, dan Ayah akan datang dengan nasi hangat dan diam-diam mencolek sambal itu.”
Teras berbeda ya. Unsur kuliner masih kuat dengan kehadiran “sambal”. Silakan mencoba, ya.
Gol A Gong


Please follow and like us: