Oleh: Zaeni Boli

Kira-kira, apa yang dilakukan orang-orang biasa saat Lebaran? Jika kebanyakan orang memilih pulang kampung, maka orang-orang biasa mungkin lebih memilih tetap di rumah. Kenapa di rumah saja? Alasannya sudah pasti: karena tidak ada duit.

Namun, sebenarnya segala sesuatu bisa diakali dengan cara yang lebih kreatif dan peka terhadap potensi daerah sendiri. Maksudnya, orang-orang biasa juga bisa menikmati suasana libur Lebaran dengan bertamasya—meski dengan budget yang minim. Pilihannya bisa destinasi wisata murah meriah atau sekadar jalan-jalan tanpa perlu belanja apa pun.

Misalnya, bagi orang-orang di Jakarta dan sekitarnya yang memiliki budget terbatas, berkeliling kota saat libur Lebaran bisa menjadi pengalaman menyenangkan. Suasana yang lengang dan sepi menjadikan Jakarta terasa berbeda dari biasanya.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang jauh dari Ibu Kota? Tidak masalah. Kita bisa melihat potensi daerah masing-masing. Contohnya, di Larantuka, tempat kami tinggal, masih banyak pantai yang bisa dikunjungi tanpa harus membayar tiket masuk. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk healing. Selain itu, jalan-jalan keliling kota juga bisa menjadi alternatif. Meski suasananya tidak semegah kota-kota besar di Indonesia, kota kecil seperti Larantuka tetap bisa memanjakan mata bagi siapa pun yang berkunjung ke sini.

Sebenarnya, ada banyak cara bagi orang-orang biasa untuk menikmati liburan Lebaran. Membaca atau menulis, misalnya—merekam pengalaman yang kita dapat saat bersilaturahmi di hari pertama Lebaran. Atau, sekadar duduk santai sambil minum kopi di beranda rumah juga bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5