Tips & Pengalaman Naik Haramain Railway dari Mekah ke Madinah

Oleh Gabriel Firmansyah Harris

Tips & Pengalaman Naik Haramain Railway dari Mekah ke Madinah: Cara Beli Tiket, Trik Hemat, dan Fakta Menarik

Kenapa Pilih Haramain Railway?

Kalau kamu ingin berpindah dari Mekah ke Madinah dengan cepat, aman, dan nyaman, Haramain High-Speed Railway adalah pilihan terbaik. Ini adalah kereta cepat modern yang menghubungkan dua kota suci hanya dalam 2 jam perjalanan.

⸻

Cara Beli Tiket Haramain Railway di Website Resmi

Kamu bisa beli tiket secara langsung di situs resmi:
https://sar.hhr.sa/

Langkah-langkah:
1. Buka website sar.hhr.sa
2. Pilih rute: Mekah → Madinah (atau sebaliknya)
3. Masukkan tanggal perjalanan & jumlah penumpang
4. Pilih kelas (Economy / Business)
5. Pilih kursi (kamu bisa lihat denah kereta langsung)
6. Isi data penumpang (nama, ID/passport)
7. Bayar dengan kartu kredit / debit internasional
8. Cetak tiket atau simpan dalam PDF

Tips:
• Lakukan pemesanan minimal 1–2 minggu sebelum keberangkatan
• Cek arah tempat duduk agar tidak duduk membelakangi arah perjalanan
• Saat bayar, pastikan kartu kamu aktif untuk transaksi internasional

⸻

Berapa Harga Tiket Haramain Railway?
• Ekonomi: mulai dari 170 riyal/orang
• Bisnis: bisa mencapai 250–350 riyal/orang
• Harga bisa berubah tergantung musim dan waktu pemesanan

⸻

Tips Menuju Stasiun Haramain di Mekah

Saya berangkat dari hotel di Jalan Ibrahim Al-Khalil menggunakan taksi hijau. Meski pakai argo, sopir tetap minta harga tetap (40 riyal padahal argo menunjukkan di bawah 30 riyal).

Tips Hemat:
• Gunakan Uber atau Careem kalau memungkinkan
• Hindari naik taksi saat jam sibuk atau saat musim haji/umrah

⸻

Jangan Scan Tiket Terlalu Cepat!

Setelah masuk ke gate dan scan barcode tiket, kamu tidak bisa keluar lagi.

Tips:
• Beli makanan/minuman terlebih dahulu di lantai bawah
• Masuk ke gate 30–45 menit sebelum waktu berangkat

⸻

Pilih Tempat Duduk yang Tepat

Saya memilih kursi yang menghadap arah laju saat memesan tiket, tapi ternyata di lapangan duduknya terbalik.

Tips:
• Di bagian belakang kereta sering ada kursi kosong menghadap depan
• Jika pusing, pindah ke kursi kosong (asal tetap kembali saat pemilik kursi datang)
• Kursi dekat jendela memberikan pemandangan terbaik

⸻

Waktu Tempuh & Transit di Jeddah
• Mekah ke Jeddah: ±30 menit
• Total Mekah ke Madinah: ±2 jam
• Transit di Jeddah hanya beberapa menit (tidak perlu pindah kereta)

Tips:
• Jangan tinggalkan barang saat pindah kursi
• Kembali ke kursi asli sebelum Jeddah jika kamu duduk di kursi orang lain

⸻

Fasilitas di Kereta: Kafetaria & Kebersihan

Ada kafetaria di gerbong 5, tapi kecil dan tidak banyak pilihan.

Menu umum:
• Roti
• Cokelat
• Jus dan minuman ringan

Tips:
• Bawa bekal sendiri, terutama jika kamu butuh makanan berat
• Bawa powerbank untuk isi daya karena colokan terbatas

⸻

Pemandangan yang Akan Kamu Lihat
• Gurun pasir luas
• Pegunungan batu
• Ternak dan unta di kejauhan

Tips:
• Duduk di sisi jendela untuk menikmati view
• Siapkan kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen

⸻

Tiba di Madinah: Jangan Naik Taksi Umum!

Begitu tiba di Stasiun Haramain Madinah, saya langsung pesan Uber.
• Harga Uber: 10 riyal
• Taksi biasa: bisa meminta hingga 70 riyal

Tips:
• Instal aplikasi Uber sebelum berangkat
• Pilih lokasi pickup yang jelas di peta aplikasi

⸻

Bonus Tips Tambahan:
• Gunakan tas ransel kecil agar mudah dibawa masuk
• Siapkan jaket tipis karena AC kereta sangat dingin
• Jangan terlalu bawa koper besar, rak bagasi terbatas
• Datang lebih awal, terutama jika bawa banyak barang

⸻

Kesimpulan: Naik Haramain Railway, Wajib Dicoba!

Perjalanan dari Mekah ke Madinah dengan Haramain Railway adalah gabungan kenyamanan, kecepatan, dan ketepatan waktu. Cocok untuk kamu yang ingin berpindah antar kota suci tanpa repot.

Dengan harga tiket terjangkau, durasi singkat, dan fasilitas modern, kereta cepat ini layak jadi pilihan utama, baik untuk umrah, ziarah, maupun sekadar traveling antarkota di Arab Saudi.

Selamat mencoba, dan semoga perjalananmu lancar dan penuh berkah!

*) Madinah 5 April 2025, Penulis adalah Mahasiswa S2 Mohamedbin Zayed University for Humanities