
Oleh: Natasha Harris
Setelah lebih dari lima tahun gak ke sana, akhirnya aku jalan-jalan lagi ke Kota Tua saat hari Lebaran kemarin. Terakhir kali aku main ke sana kayaknya saat masih SMP deh, jadi udah cukup lama juga. Begitu sampai lagi di sana, rasanya kayak disambut nostalgia. Banyak hal yang ternyata masih sama, dan itu bikin pengalaman kemarin kerasa spesial banget.


Dulu waktu kecil ketika ke Kota Tua bareng keluarga, aktivitas kami sederhana aja. Jalan kaki menyusuri jalan Kota Tua, sembari mengagumi bangunan-bangunan tua di sana yang gak bisa ditemukan di tempat lain. Dan ternyata, setelah sekian lama, cara kami menikmatinya masih sama persis, kami masih menyusuri jalan bersama, menikmati momen saat itu juga.



Yang bikin aku senang banget adalah, bangunan-bangunan tuanya masih bertahan dan terawat. Aku pribadi suka banget lihat arsitektur tua, karena di mataku mereka kayak lukisan yang hidup. Apalagi kalau dibayangin, bangunan itu udah berdiri sejak puluhan tahun lalu, menyimpan banyak cerita dan sejarah di balik tiap sudutnya.


Suasana jalanan Kota Tua juga masih khas banget. Pedagang kaki lima di tiap sisi jalanan, turis lokal maupun asing di mana-mana, dan bangunan-bangunan ikonik yang tetap berdiri gagah. Rasanya kayak masuk ke masa lalu yang gak jauh. Salah satu hal yang bikin aku kagum adalah bagaimana arsitektur kolonial Belanda di kawasan ini masih dipertahankan dan dirawat dengan baik, menurutku ini yang bikin Kota Tua jadi punya daya tarik yang kuat untuk dikunjungi.



Bangunan-bangunan itu bukti nyata kalau sesuatu yang dijaga dengan baik bisa terus hidup dan punya arti, bahkan setelah bertahun-tahun. Kalau ada waktu lagi, aku mau banget ngunjungi Kota Tua lagi. Karena tempat yang satu ini ngingetin aku kalau sejarah negara kita itu gak boleh dilupain. Lewat bangunan dan suasana yang masih dipertahankan, aku bisa ngelihat langsung jejak-jejak masa lalu yang bikin Indonesia jadi seperti sekarang.
*) Natasha Harris, mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea, UPI Bandung

