
Sebagai underground, eh, underdog, Nova Arianto bagaikan Gajah Mada datang tak diunggulkan ke Saudi Arabia, membawa 23 pemain sepak bola belia U17, yang punya mimpi Garuda Muda terbang tinggi. Cibiran soal strategi kepelatihannya, dibuktikannya dengan tiket lolos ke Piala Dunia U-17, November 2025 mendatang di Qatar.

Nova menyeru kepada dunia, “Vini Vidi Vici!” Ya, Nova datang, bertanding, dan menang. “Veni, vidi, vici” adalah ungkapan Latin yang berarti “saya datang, saya melihat, saya menaklukkan”. Ungkapan ini diucapkan oleh Julius Caesar, seorang jenderal dan konsul Romawi, setelah memenangkan Pertempuran Zela pada tahun 47 SM. Dan Senin 7 April 2025, Nova bersama Evandra dkk menorehkan tinta emas. Untuk pertama kalinya, sepanjang sejarah, Indonesia lolos ke Piala Dunia U17 lewat jalur kualifikasi.

Ini adalah dampak positif dari naturalisasi diaspora era Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Generasi Z ini memiliki tolok ukur jika ingin melambung ke pentas dunia, yaiyu Marselino, Arhan Pratama, Egi MV, Rizki Ridho, Ricky Kambuaya, Sananta Ramadan, Hokky Caraka, dan Asnawi Mangkualam.

Naturalisasi Diaspora adalah awal dan pembuka jalan untuk generasi Timnas Sepak Bola Indonesia U17 untuk memperlihatkan martabat sepakbola kita. Ekosistem sepak bola di Indonesia pun dibangun Erick dengan transparan dan sehat, tak ada lagi pemain titipan dan pengaturan skor di Liga 1.
Tim GoKreaf/Akun FB: Semua Tentang Sepak Bola Indonesia /Foto sampul Nova Arianto – CNN Indonesia




